03

2.2K 278 12
                                    


Hari ini Pangeran Pertama yaitu Viclus Edlars zi Abelove akan kembali setelah sekian lama

Tepat pagi sekali Vaniza telah dihias demi menyambut kedatangan sepupu jauh atau anak angkatnya itu.

Gaun merah dengan corak emas serta mahkota dengan batu ruby yang bertengger di kepala Vaniza membuat kecantikannya semakin menonjol tidak lupa make up natural, Vaniza sekarang seperti seorang Dewi

"Astaga Yang Mulia apakah anda dahulu adalah seorang Dewi?" Ucap Eryn sepontan dan diangguki oleh saudara kembarnya Elyn

(Jadi Eryn dan Elyn itu kembar kayak di eps kemaren itu bukan typo tapi mereka memang beda orang sama wajah.)

Vaniza hanya terkekeh lalu ia berdiri sebentar lagi rombongan dari Viclus akan segera sampai.

Karpet merah yang terbentang panjang tak lupa pilar-pilar putih dengan corak emas kerajaan dihiasi dengan mawar yang dipilih oleh Vaniza

Para pengawal yang berada di sepanjang jalan menunduk hormat ketika Vaniza berjalan, dari kejauhan Vaniza bisa mendengar tapak kaki kida yang berlari, senyum tipis terlihat di bibirnya. Vaniza berjalan dengan sedikit cepat mengangkat sedikit gaun merah dengan corak emas itu, surainya yang digerai begitu saja menambah kecantikannya kala angin sepoi-sepoi mengenai wajahnya.

Dari kejauhan sudah terlihat kuda hitam yang gagah tak lupa sosok yang menunggangi kuda itu, Vaniza tak dapat menahan senyumnya ia berhenti di depan pintu masuk

Kuda itu berlari dengan cepat beberapa pelayan sangat ketakutan kala kuda yang berlari cepat itu mendekati Caniza yang masih berdiri dengan senyum lembut diwajahnya.

Nghiiiikk...

Tali kekang kuda itu ditarik dengan cepat membuat kuda berhenti tepat di depan Vaniza, lalu sosok yang menunggangi kuda itu turun dengan raut datarnya, ia lalu mendekati Vaniza raut wajahnya yang datar kini menampilkan senyum lembut, Viclus pria yang menunggangi kuda itu menunduk mencium tangan Vaniza

"Selamat Datang Kembali Viclus.." ucap Vaniza dengan senyuman

"Terimakasih Ibunda.." Viclus membalas senyuman itu.

Setelah itu Viclus berdiri lalu menatap rombangannya dan memberi kode, setelah itu rombongan itu pergi, kuda hitam Viclus pun dibawa ke kandangnya, sementara Viclus berjalan bersama Vaniza

"Bunga apa ini Ibunda?" Tanya Viclus menyentuh bunga mawar di pilar.

"Aku yang memilihnya. Kau suka?" Vaniza mendongak menatap Viclus maklum saja Viclus lebih tinggi dari dirinya padahal Vaniza juga lebih tinggi dari rata-rata perempuan di kekaisaran

"Apapun yang Ibunda pilih saya akan suka.." Viclus menatap Vaniza lalu tersenyum seperti anak kecil.

Vaniza terkekeh dirinya lalu mengantar Viclus ke kamar untuk membersihkan diri

(Kamar Viclus beneran loh bukan Vaniza jadi jangan salah sangka!)

Setelah Vaniza pergi dari kamarnya Viclus memilih untuk membersihkan tubuhnya, maklum saja dirinya sangat jarang mandi akibat misi dari si tua bangka eh maksudnya Ayahandanya :)

Pria bersurai gelap itu menghela nafas lalu membuka pakaiannya menampakkan tubuh kekarnya serta ototnya yang tidak berlebihan, tubuhnya yang sempurna begitu pula dengan wajahnya, semua perempuan di kekaisaran bertekuk lutut jika dihadapkan dengan Viclus saat ini, kecuali Vaniza dia hanya akan melihat saja lalu bersikap biasa.

Contohnya saat itu Viclus berumur 15 tahun dan Vaniza yang berumur 12 tahun, saat itu Vaniza tak sengaja masuk ke kamar Viclus saat dirinya tengah berganti pakaian, bukannya malu atau berusaha lari, Vaniza justru bersikap biasa saja dan malahan menyuruh dirinya untuk cepat menggunakan pakaian karena sebentar lagi akan terlambat, dan raut wajahnya saat itu biasa saja membuat heran Viclus

"Haaah.. Ibunda kenapa kau berbeda.. bukankah kau juga perempuan..?" Tanya Viclus menghela nafas lalu merendam dirinya di bak mandi.

Di tempat Vaniza saat ini..

"Haichu.. astagah apakah bocah nakal itu membicarakanku..?" Gumam Vaniza setelah bersin

"Yang Mulia anda tidak apa-apa?" Tanya Elyn

"Tidak, aku baik saja. Lanjutkan saja, semuanya harus berjalan lancar." Ucap Vaniza

.



.




.

"Apa? Kakak sudah kembali?!" Tanya seorang bersurai kuning keemasan

"Ya, Yang Mulia." Jawab seseorang

"Kalau begitu bukankah aku juga harus kembali sekarang? Jika tidak Ibunda akan diambil alih, aku tidak bisa membiarkan hal itu.." pria bersurai kuning keemasan itu tersenyum polos

"Letos, siapkan semuanya aku akan pulang sekarang!" Lanjut pria bersurai kuning keemasan tadi

"Baik, Yang Mulia." Seseorang yang dipanggil Letos pergi

"Ibunda kita akan segera bertemu, apakah Ibunda rindu denganku..?" Gumam pria bersurai kuning keemasan itu lalu berjalan seperti anak kecil yang polos.

🦋🦋

___________

Story by : DindaQueenza [Zaza]

Ni cerita sepenuhnya diambil alih oleh Zaza akibat Cherry lupa alur ceritanya, jadi Zaza yang lanjutin pake ide Zaza sendiri

Jangan lupa Vote dan Comment
Bye..bye..


Aku adalah Ibu dari Kekaisaran ini [Becoming Imperial Mother]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz