04

2.1K 254 15
                                    


Kuda berwarna putih itu kini tengah berlari menuju kastil tempat dimana Vaniza berada

Hari yang masih siang dengan banyak persiapan menyambut kedatangan Viclus sang Pangeran Pertama.

Vaniza yang tengah bersantai sambil minum teh dengan Viclus tiba-tiba dikejutkan dengan suara tapak kaki kuda yang berlari dari kejauhan, maklum saja telinga mereka berdua memang sangat sensitif mungkin karena mereka keturunan Astreatera

Vaniza segera berlari menuju pintu utama mewanti-wanti apa yang akan terjadi, para pelayan dan pengawal lagi-lagi terpesona dengan kecantikan Vaniza yang bahkan sekarang tengah berlari menuju pintu tempat dimana tadi Viclus datang.

Dan benar saja seperti kata firasat emak gak pernah salah ya walau Vaniza bukan mak kandung tapi karena usia jiwanya yang udah ribuan tahun jadi ia menganggap Viclus dan Julius sebagai anaknya juga, ehem surai kuning keemasan yang memantulkan cahaya matahari serta kuda putih yang gagah berlari menuju Vaniza

Jika Viclus datang dengan aura yang gelap maka pemuda bersurai kuning keemasan ini datang dengan aura hangat sehangat mentari tak lain dan tak bukan adalah Julius Cleron zi Abelove sang Pangeran Kedua sekaligus saudara kandung Pangeran Pertama, mereka berdua sama-sama berhak atas tahta maka dari itu rumor bermunculan bahwa mereka selalu berdebat nyatanya itu memang benar!

Mereka akan berdebat jika mengenai Vaniza bahkan pernah sampai berduel demi mendapatkan kue buatan Vaniza, sungguh aneh sekali..

Julius turun dari kudanya yang ia beri nama Jean itu

(Pftt bwaahahaha🤣🤣 gomen Jean lu lagi² ternistakan)

Julius meraih tangan Vaniza dan menciumnya dengan senyuman ia berkata, "Aku Pulang Ibunda.."

Vaniza cukup tertegun dengan sifat Julius yang tidak seperti biasanya tapi setelah beberapa menit Julius kembali dengan sifatnya, Julius akan tetap menjadi Julius

Ya.. Julius langsung memeluk Vaniza dan bercerita tentang dirinya di akademi apa saja yang terjadi serta ungkapan bahwa dia merindukan Vaniza, kastil yang biasanya tenang itu kini kembali berisik akibat celotehan dari Julius yang bercerita panjaaangg syekalii.

Vaniza hanya memaklumi tingkah laku Julius yang tak berubah bahkan sekarang Julius tengah memeluk erat lengan kirinya

Dan Viclus hanya menatap kesal pada Julius yang sibuk menempel pada Vaniza.

"Kau itu baru pulang dari tempat jauh, bersihkan dirimu atau Ibunda akan sakit karena ditempeli mahluk sepertimu." Sarkas Viclus meminum teh lemon itu dengan kesal, sementara Julius mengerucutkan bibir nya menatap jengah pada Viclus

Vaniza? Oh dia hanya tersenyum simpul ingin rasanya ia tertawa keras tapi etika dan tata krama sebagai Permaisuri menentang keinginanannya untuk tertawa.

"Luvie benar Julie, kau harus menganti pakaianmu agar tak terkena penyakit, kau datang jauh dari akademi bukan? Bersihkanlah dirimu baumu sangat aneh.." ucap Vaniza lalu berpura-pura menutup hidung seakan Julius sangat bau

"Ibundaaa.. kenapa kau membela kakak?!" Julius sekarang seprti anak anjing yang tak terima akan makanan yang dibawakan sang majikan.

Viclus menyunggingkan senyum penuh kemenangan pada Julius dan tentu kembali membuat Julius kesal, tapi ia akhirnya menuruti apa yang disuruh Vaniza dan pergi membersihkan diri

"Hahaha.. anak itu tetap saja seperti anak anjing.." Vaniza tertawa pelan menatap punggung Julius yang mulai menjauh, Vaniza menyeka air mata di sudut matanya.

"Aku senang kalian tidak berubah." Sebuah senyuman tulus terukir di bibir Vaniza dan tentu saja membuat Viclus tersenyum lembut juga hanya pada Vaniza ingat! Viclus tak pernah tersenyum lembut pada orang lain kecuali untuk Vaniza dan mendiang ibunya

Di tengah obrolan ringan itu tiba-tiba datanglah sebuah surat dari istana kaisar untuk Vaniza

"Untuk Permaisuri Vaniza Caria ez Astreatera .

Kaisar berencana menyelenggarakan pesta perayaan lahirnya Ibu Suri yang bertepatan dengan perayaan berdirinya kekaisaran .

Diharapkan Permaisuri bisa datang ke istana besok untuk berdiskusi dengan 9 bangsawan lain."

Tertanda Kaisar saat ini
Icloes Raven zi Abelove

"Hmm baiklah aku akan datang bersama kedua pangeran dan kau segera pergi." Ucap dingin Vaniza

Setelah suruhan kaisar pergi barulah Vaniza mengumpat, "Cih, ingat dia dengan berdirinya kekaisaran? Untung ingat dengan hari lahir ibu sendiri ku kira hanya ingat dengan selangkangan pelacur saja!" Sarkas Vaniza untung saat ini hanya ada dirinya dan Viclus kalau tidak mungkin akan ada yang menyebarkan rumor bahwa Permaisuri bertingkah tidak sesuai tata krama dan mengutuk kaisar.

Viclus terkekeh dengan kalimat blak-blakan yang terlontar dari bibir manis Vaniza

"Tenanglah Ibunda, si bau tanah itu akan segera terkubur dalam tanah." Ucap Viclus dengan tenang berusaha menenangkan Vaniza yang masih sibuk mengumpat dengan berbagai macam kalimat buruk untuk Kaisar saat ini.

"Ya kau benar Luvie.. sebentar lagi dia akan tiada.. dan aku kan bebas horee!!" Senyum bahagia sekaligus juga terlihat menyeramkan ada di bibir Vaniza saat ini.

🦋🦋

_____________

Story by : DindaQueenza [Zaza]

Gays kalian tim syapa? Tim Julie a.k.a Julius? Or Tim Luvie a.k.a Viclus? Atau Tim Ngeharem? Or Tim Vaniza Jomblo?

Hayoloh pilih yang mana?
Nah Julie dan Luvie itu nama panggilan yang Vaniza beri untuk kedua pemuda tampan nan mempesona itu walau Julius sama Viclus tetep manggil Vaniza Ibunda karena udah terbiasa.

Jangan lupa Vote dan Comment
Bye..bye..

Aku adalah Ibu dari Kekaisaran ini [Becoming Imperial Mother]Where stories live. Discover now