Chapter 6 : Elf dan Orc

197 14 19
                                    

Angin menyerbu menyingkap dedaunan pohon yang menggumpal, atmosfer berderu sembari dengan nafas yang tersengal-sengal disertai dengan peluh yang berjalan menuruni dahi.

Ruby, Granger, dan Alucard tengah berlari menuju tempat tujuan di mana mereka ingin menyumbang bantuan pada suku Elf.

Awalnya, jarak mereka menuju Azrya Woodlands sangatlah jauh. Namun dikarenakan Alucard mendapatkan spell aneh yang tak tahu berasal dari mana bernama arrival, mereka dalam seketika berteleportasi berpindah tempat ke Azrya Woodlands.

Lokasi perang yang terjadi antar suku Elf dan Orc tidak terjadi jauh dari tempat mereka mendarat, oleh karena itu mereka bergegas dengan cepat menuju tempat di mana banyak nyawa yang melayang.

"Alucard, apa tempatnya masih jauh?" tanya Ruby gelisah.

"Sudah tidak jauh, kita hampir sampai," jawab Alucard dengan pandangan lurus ke depan.

Walaupun lelaki itu sedari tadi diam, namun bisa Ruby lihat bahwa sedari tadi pandangan pemburu iblis tersebut tidak tenang.

Ya, Alucard juga gelisah sama sepertinya.

Tatapan Ruby berpindah pada lelaki pembawa violin di sebelah kirinya, dalam seketika mata hijau itu berputar malas.

Mau dalam situasi apapun, Granger tetap sama. Selalu tenang dan seakan tak takut dengan apapun.

Telah banyak mil mereka lewatkan, hingga akhirnya suara teriakan sudah menjadi salam pembuka dari sesuatu yang akan mereka hadapi.

"Arghhh!!!"

Ruby mengeratkan genggamannya pada sabit besar yang gadis itu bawa. Darah terjatuh di mana-mana, banyak bangkai yang telah terbengkalai, pasukan Elf semakin sedikit dengan pasukan Orc yang telah mendominasi.

Dari saat ini juga mereka telah mengetahui, bahwa kekalahan telah mendesak mereka. Usaha, hanyalah satu-satunya harapan yang bisa mereka panjatkan dan lakukan untuk mengalahkan suku orc yang tak henti-hentinya merajalela.

"Miya!!"

Ruby dan Granger langsung menoleh ketika mendengar suara teriakan Alucard. Kini lelaki bersurai pirang itu langsung melesat menuju sebuah cahaya biru yang seakan menembus langit malam yang merah tanpa sinar rembulan.

Beralih ke Alucard, lelaki itu bergegas menuju gadis yang tengah berdiri di depan cahaya yang berkilau itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Beralih ke Alucard, lelaki itu bergegas menuju gadis yang tengah berdiri di depan cahaya yang berkilau itu.

Helai demi helai perak milik gadis itu berayun dengan dirinya yang tengah melipat kedua tangannya meminta bantuan dari sang dewi.

Tapi, ada sesuatu yang ingin menghalangi keinginan gadis elf tersebut. Sebuah panah terpancar tepat menuju arahnya, dan melaju secara cepat.

Ting!

Gadis elf itu membalikkan badannya merasakan ada sesuatu di belakangnya. Saat matanya terbelalak kaget melihat anak panah yang meluncur dengan sangat cepat itu, sebuah pedang langsung menangkis benda tajam yang akan melukai gadis itu.

The Little Redhood and The Vagrant PoetWhere stories live. Discover now