sincere'1•🐧🦌

5.1K 280 88
                                    

📍1626 words

Apakah memiliki sahabat sekaligus menjadikannya tambatan hatimu adalah sebuah kesalahan?

Lee Heeseung, pemuda manis berseragam SMA itu masih berkutat di dapurnya untuk membuat dua kotak bekal bento sederhana namun terlihat sangat menggiurkan, dua kotak? Tentu saja, ini adalah jadwalnya untuk membawa bekal sahabat tampannya juga, atau bisa kita katakan orang yang ia cintai?

Ia dan Sunghoon akan bergantian membawa kotak bekal untuk mereka berdua karena Sunghoon sangat malas dengan masakan kantin, masakan ibunya dan Heeseung adalah yang terbaik bagi Sunghoon.

Terlalu fokus dengan pekerjaannya sampai Heeseung terperanjat saat ada benda kenyal mampir di pipi putih mulusnya yang kontan berubah menjadi kemerahan akibat kecupan singkat itu.

“Sunghoon!! Ngagetin aja deh kamu, kalo aku kena penyakit jantung terus harus dirawat di rumah sakit emang kamu mau tanggung jawab?” jawab Heeseung galak untuk menutupi debaran yang ia rasakan.

“Ih Bambi, abis kamu tuh baunya enak kayak bayi, aku suka." Ujar Sunghoon manja.

"Lagian kan udah rutinitas aku tiap pagi, kamu kok masih suka kagetan sih, baru juga aku cium pipi belom aku kasih kissm-ADUH!! Kok kepala aku di getok sih“ Sunghoon mengaduh sambil mengusap kepalanya pelan.

“Mau bilang apa kamu?” Ucap Heeseung dengan mata melotot yang tampak menggemaskan di mata Sunghoon.

“Kasih kamu kismis tau, dengerin dulu dong kalo orang ngomong bukan malah digetok, pasti pikiran kamu yang jorok ya? Mikir aku mau kasih kamu kissmark?” bela Sunghoon dengan wajah menggodanya

“Sunghoon jelek! Sunghoon nyebelin! Ih keseeel! Ayo cepet berangkat, nanti telat! Jangan lupa hari ini kamu harus jadi kang ojek aku seharian soalnya udah nyebelin, kalo Mami denger gimana coba?” ucap Heeseung sembari berlari kecil menuju motor Sunghoon setelah mengambil tas dan menyiapkan bekal mereka.

“Ya kalo denger kan kita berdua tinggal dinikahin, beres urusannya Bambi” jawab Sunghoon dengan entengnya malah membuat pipi Heeseung makin memerah.

Heeseung mengenal Sunghoon saat ia masih SMP, saat itu Heeseung tak sengaja menumpahkan kuah bakso yang panas pada lengan Sunghoon.

Heeseung merasa bersalah memang apalagi saat melihat lengan Sunghoon yang memerah dan sedikit melepuh, namun ia terlalu takut pada Sunghoon yang meliriknya dengan sinis dan mengintimidasi apalagi Sunghoon dikenal sebagai kulkas berjalan 4 pintu, dingin sekali.

Heeseung merutuki dirinya yang diam saja  sampai Sunghoon pergi dengan keadaan kesal.

Sungguh kesan pertama yang buruk, namun karena kegigihan Heeseung untuk meminta maaf pada Sunghoon setiap pagi, istirahat, hingga pulang sekolah bahkan saat Sunghoon mengikuti ekskul membuat mereka menjadi sedekat sekarang bahkan seperti tak terpisahkan bak perangko.

Anehnya Sunghoon tetap saja menjadi kulkas berjalan yang dinginnya melebihi kutub utara eiits sayangnya itu tak berlaku pada Heeseung.

Semenjak mereka dekat Sunghoon jadi suka menggoda Heeseung, Bambinya tampak sangat menggemaskan saat marah dan mengomelinya karena ia terus menggombal dan menjahilinya kata Sunghoon. Kau tak tau saja hoon, hati Heeseung kerap kali berantakan karena gombalanmu itu.

Bel masuk berbunyi, terlihat Pak Namjoon, wali kelasnya masuk bersama dengan pria manis asing yang tersenyum gugup setelah memasuki kelasnya.

“Hoon, lihat bukankah ia sangat manis dan menggemaskan? Oh lihat senyumnya, sepertinya dia akan menjadi salah satu incaran siswa siswi disini ya."

"Hoon…. Hoon… Yak kulkas berjalan jelek! Kau dari tadi mendengarkanku atau tidak sih?” ucap Heeseung sambil berbisik namun tak diindahkan sama sekali oleh Sunghoon yang menatap ke arah pemuda pindahan tersebut tanpa berkedip.

Flocons [ALL×HEE]Where stories live. Discover now