Episode 4

569 96 15
                                    


Jihyo POV

'Lebih baik Kau pikirkan baik-baik. Sebelum menerimanya. Aku tidak mau Kau terlalu terburu-buru' Kata-kata Tzuyu tadi berputar-putar ditelingaku.

"Jihyo-ya, Kenapa Kau melamun?" Tanya Momo.

"Eh, Momo Sana" Aku tersadar disaat Momo dan Sana menghampiri ku di kantin.

"Bagaimana kemarin? Kau jadi melakukannya kan?" Tanya Sana.

"Melakukan apa?" Bingungku.

"Ya, melakukan apalagi selain itu" Kata Sana.

"Itu apa? Aku benar-benar tidak mengerti"

"Aish" kesalnya.

Sana pun melihat ke kanan dan ke kiri. Setelah itu Ia mendekat dan berkata "S*ks Kau jadi S*ks dengan kekasih mu itu?"

"Oh, itu. Ani, Kami tidak melakukannya. Malah Kami putus" Jawab ku.

"Mwo?"Kaget keduanya namun dengan cepat Aku menutup mulut Mereka berdua agar tidak terdengar lainnya.

Sana pun segera melepaskan tangan ku "Kenapa bisa putus? Kenapa?"

"Jihyo, tanganmu bau Ayam geprek. Eh, Ayam goreng. Jadi ingin ku makan" Kata Momo sambil mengendus-endus tanganku.

Dengan cepat Aku menarik tangan ku agar tidak menjadi korban keganasannya "Karena Ia berselingkuh. Jadi Aku meminta untuk putus"

"Berselingkuh? Kau dengar dari orang lain? Hyo, jangan main percaya orang begitu saja. Siapa tahu, Mereka salah lihat" Kata Sana.

"Ani, malah Aku sendiri yang memergoki nya berselingkuh. Ia keluar dengan boxer macan tutul dan wanita yang Ia akui sebagai tukang pijat" Kataku.

"Dia bilang seperti itu?" Kaget Sana.

"Ya, dan parahnya lagi. Aku diusir dari apartemenku sendiri karena Daniel mengambil depositku dari pemilik apartemen"

"Sinca?" Kaget Momo.

"Apa Kau akan melapornya? Aku akan mendukungnya jika Kau melakukan itu"

"Entahlah, Aku sendiri juga bingung. Kalau Aku melakukannya, maka karirku akan berantakan. Dan Aku menjadi pengangguran karena tidak ada yang mau bekerja sama dengan produser seperti ku" jelas ku.

"Benar juga sih. Lalu Kau tinggal dimana? Apa Kau mencari apartemen lain?"

"Ani, Aku tidak bisa membayar deposit apapun. Karena semua tabunganku dipakai untuk membelikan hadiah untuk Adikku" kataku malas.

"Hadiah? Seberapa banyak Kau membelikan hadiah hingga tabungan mu terpakai"

"Mobil keluaran terbaru" Jawabku.

"Mwo? Mo-mobil? Apa Aku tidak salah dengar? Kau saja ke kantor masih menggunakan bus atau subway" kata Sana.

"Ya, ini salahku. Karena Aku sudah bertaruh dengannya. Jika Ia bisa masuk ke Universitas Nasional Seoul (SNU). Maka Aku akan membelikan apapun yang Ia minta" Kataku.

"Bukannya adik mu ranking ke 30 di kelasnya?"

"Maka dari itu, Aku mengira Ia tidak akan pernah masuk sana. Tapi ternyata, Ia berhasil. Sepertinya Aku harus cari tahu apakah Ia benar-benar atau mencoba menipuku" kataku sambil membuka ponsel.

"Kalau Kau tidak bisa melakukan deposit rumah. Lalu Kau tinggal dimana?" Tanya Momo.

"Dirumah teman baik ku di SMA"

"Oh, teman baikmu. Siapa namanya?" Sana penasaran.

"Tzuyu. Chou Tzuyu" Jawab ku.

"Chou Tzuyu. Sepertinya Aku pernah dengar namanya" Kata Sana.

Friends (With) Benefit [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang