Episode 19

430 90 10
                                    

Tzuyu POV
Beberapa hari sebelum Jihyo
menghilang,

"Apa Kau mau Aku antar ke dokter?" Tanya ku ke Jihyo yang pagi ini terlihat pucat dan beberapa kali ke kamar mandi karena mual yang Ia rasakan.

"Tidak, Aku tidak apa-apa. Paling Aku hanya butuh istirahat saja.Kau harus ingat jika Kau tidak boleh membolos karena Kau masih masa percobaan di tempat itu" Katanya.

"Ya, tapi tetap saja Aku tidak merasa tenang meninggalkan mu seorang diri disini" kataku.

"Percayalah padaku. Aku tidak apa-apa, mungkin ini karena efek kelelahan saja" Kataku.

"Hehe, mungkin karena Aku mengajakmu main terus menerus" tawa ku.

"Sudah pergi. Aku tidak mau gajimu terpotong karena terlambat"

"Ne, baiklah. Hati-hati dirumah dan kabari Aku jika terjadi sesuatu" pesan ku.

"Ne" jawabnya.

"Kalau begitu Aku pergi dulu" Cup~ , Kataku lalu mengecup keningnya. Aku pun berangkat dengan penuh semangat. Karena beberapa hari lagi Aku akan menerima gaji pertama.

Sesampainya di tempat kerja ku, Aku menyiapkan beberapa perlengkapan dan mengecek ketersediaan barang sebelum Bar dibuka.

"Gelas lengkap. Sendok juga lengkap"

"Tzuyu" panggil manajer ku.

Aku menghentikan kegiatanku "Ne, manajer?"

"Ada seseorang mencarimu" Katanya.

"Mencari ku? Siapa? " Bingung ku.

"Entahlah, Ia katanya benar-benar ingin membicarakan sesuatu padamu" Katanya.

"Siapa ya?" Gumamku. Karena penasaran, Aku pun segera keluar dari gudang untuk melihatnya.

Namun dari kejauhan Aku bisa mengetahui siapa orang tersebut walau hanya dari punggungnya saja "Ternyata benar"

"Tzuyu" Panggilnya.

Aku pun mencoba menghindar namun dengan cepat Ia menahan tanganku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku pun mencoba menghindar namun dengan cepat Ia menahan tanganku.

"Tunggu, Eomma ingin bicara dengan mu" Katanya.

"Mau bicara apa lagi? Lagi pula Aku sudah memutuskan untuk tidak berhubungan lagi dengan Eomma dan juga laki-laki itu" Kataku.

"Jadi Aku mohon lepaskan" Sambungku

"Tzuyu, Dia itu Appa mu. Dia ingin yang terbaik untukmu"

"Terbaik untuk ku? Jika Ia ingin Aku mendapatkan yang terbaik untukku, setidaknya Dia harus mendukung apa yang Aku pilih. Bukan seperti ini, menjodohkan ku dengan wanita yang jelas-jelas tidak ku cintai" Kataku sedikit emosi.

"Eomma tahu, tapi Eomma tidak bisa berbuat apa-apa. Karena semua keputusan ada di tangan Appa. Lagipula Eomma juga sedikit kecewa dengan surat perjanjian yang Kalian buat" Kata Eomma.

Friends (With) Benefit [Complete]Where stories live. Discover now