Episode 20

442 85 9
                                    

Jihyo POV

"Jihyo, Ayo makan" Panggil Appa. Bukannya menjawab panggilan Appa. Pikiranku kini melayang dan memikirkan hal lain yaitu

Flashback

"Tzuyu, Sarapan sudah siap. Cepatlah, sebelum makanannya dingin" Teriakku karena sudah 40 menit, Tzuyu belum keluar kamar mandi.

"Ne, Aku sudah selesai" Katanya sambil keluar kamar mandi.

"Kamu mandi atau luluran sih?"

"Aku kan harus merawat adikku ini" katanya sambil melirik ke bawah.

"Ya, dasar mesum" kataku.

"Tapi Kau kan menyukainnya"

"Ish, cepat makan. Apa Kau tidak tahu, kalau Aku hampir mati kelaparan karena menunggumu" kesal ku.

"Hehe, mianhae sayang. Ayo, Kita makan" Ia menarik tanganku untuk duduk di sebelahnya.

"Nah, karena Aku sudah membuatmu menunggu lama. Jadi, Aku suapi. Sekarang buka mulut mu. Aaaaa~"

Saat Tzuyu hendak menyuapi ku dengan makanan, tiba-tiba Aku merasa mual "Ueek"

"Sayang, Kau kenapa?" Panik Tzuyu.

Aku mengabaikan Tzuyu dan memilih berlari ke kamar mandi "Ueeek"

"Sa-Sayang, Kau baik-baik saja?" Tzuyu menghampiriku dan mengelus punggungku.

"Hah, hah. Tiba-tiba saja Aku merasa mual" Jawabku.

"Biar Aku ambilkan minum untuk mu" Tzuyu berlari meninggalkan kamar mandi dan lagi-lagi Aku merasa mual.

"Ueeek"

"Ini, Minumlah" Katanya.

"Gomawo" Aku mengambil minum dari tangannya dan meminum air tersebut untuk mengurangi rasa mual ku.

"Apa Kau mau Aku antar ke dokter?" Tanya Tzuyu.

"Tidak, Aku tidak apa-apa. Paling Aku hanya butuh istirahat saja.Kau harus ingat jika Kau tidak boleh membolos karena Kau masih masa percobaan di tempat itu" Kataku.

"Ya, tapi tetap saja Aku tidak merasa tenang meninggalkan mu seorang diri disini" Tzuyu benar-benar khawatir denganku.

"Percayalah padaku. Aku tidak apa-apa, mungkin ini karena efek kelelahan saja" Ucapku.

"Hehe, mungkin karena Aku mengajakmu main terus menerus" Ia mencoba meledekku. Ya, karena beberapa hari ini Kami sering melakukan kegiatan panas Kami walaupun Tzuyu kembali dari kerja.

Aku menyuruhnya untuk segera ke tempat kerja, karena Aku tidak kuat untuk membalas candaannya tersebut "Sudah pergi. Aku tidak mau gajimu terpotong karena terlambat"

"Ne, baiklah. Hati-hati dirumah dan kabari Aku jika terjadi sesuatu" pesannya

"Ne" balasku.

"Kalau begitu Aku pergi dulu"

Cup~

Tzuyu mengecup keningku dan pergi dari rumah. Aku mengantarnya dengan senyuman walaupun ada hal yang mengganjal dipikiranku.

"Tumben sekali Aku mual" gumamku.

Drrt~ Drrt~

Tidak lama ponselku berdering dan sebuah panggilan video dari Minatozaki Sana.

"Sana?" Gumamku.

"Yeoboseyo" Kataku.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Friends (With) Benefit [Complete]Where stories live. Discover now