Season 2 - 7

5.9K 665 67
                                    

Ara berjalan mendekat kearahku dan kami berjalan masuk kedalam rumah namun Ara tiba-tiba menarikku lalu mengalungkan kedua lengannya ke leherku "kamu tidak bisa untuk menarik kembali ucapanmu Ana"

Cup

Deg

Ara.... Kenapa kita bisa saling berhasrat seperti ini?

Ting tong

Ara melepaskan ciumannya lalu melirik kearah pintu dan aku menghela nafas pelan "biar aku saja yang buka"

"Hum bersama"

Aku mengangguk lalu kami berjalan kearah pintu dan membukanya

Cklekk

Aku terdiam melihat Katya yang nampak tenang menatapku namun bisa kulihat sorot kesedihan di kedua matanya "Kana sakit Na, dia mau bertemu denganmu"

"Sakit? Tadi dia baik-baik saja tuh sama selingkuhan mu"

Aku menoleh kearah Ara yang sedang berpangku tangan dan menatap Katya dengan sinis

Kepalaku menunduk melihat Katya yang menggenggam tanganku dengan lembut "kamu tidak peduli denganku gak papa Ana, tapi tolong.....temui Kana, dia terus mengigau dan menyebut bundanya terus"

Dengan perlahan kulepas tangannya dan aku menghela nafas kasar "dia putrimu Katya, bukankah ada Klein? Biar dia saja yang merawat Kana, kan Kana anak kandungnya, bukan anak kandungku"

"Ana...."

"Mending kamu pergi saja Kat, kamu secara sengaja mengganggu kegiatan kami yang tetunda",ucap Ara datar

Kulihat kedua mata Katya membulat sempurna "kegiatan? Kalian..... Kamu brengsek Na, kita masih menikah, kenapa kamu bermain di belakangku?"

Kurasakan cengkeraman kuat di kedua bahuku "siapa yang memulainya terlebih dulu Katya? Aku? Atau kamu? Siapa yang paling brengsek disini Katya? Berkali-kali kamu berselingkuh di belakangku tapi aku masih bisa menerimamu, dan bukankah kamu juga sudah berjanji tidak akan bermain di belakangku? Tapi lihat sekarang, kamu masih sama, bermain di belakangku dan saat didepanku pun kamu terlihat seperti tidak ada apa-apa"

"Okey Na, aku salah....aku salah tapi sekarang tolong temui Kana terlebih dulu"

Aku menghela nafas panjang dan melepaskan cengkeraman dari tangan Katya yang berada di bahuku , aku menggeleng pelan "maaf....Kana bukan urusanku lagi"

"Bunda...."

Deg

Aku menoleh kearah Kana yang berlari kearahku lalu memeluk kakiku dengan erat dan aku sontak berjongkok didepannya , aku terdiam melihat wajah pucat Kana, kupegang pipinya yang panas dan aku mendongak kearah Katya yang hanya diam membisu

Benar....Kana sakit, tapi kenapa secepat ini dia sakit? padahal tadi dia gak papa deh

"Bunda pulang ya....bunda temani Kana tidur",pinta Kana lalu menenggelamkan wajahnya di ceruk leherku

Kudengar Ara menghela nafas kasar dan menatapku lekat "kamu pulanglah dulu Ana, anak itu butuh kamu, selesaikan masalah kalian dulu, jangan lari dan ingat perkataan ku saat di mobil"

Aku mengangkat tubuh kecil Kana, lalu mengangguk lemah dan tersenyum tipis sedangkan Katya mendecih pelan lalu menatapku "ayo ke mobil"

Kurasakan kecupan hangat di pipiku dan Ara mengusap pipiku lembut "besok aku jemput"

"Thanks Ra"

"Sama-sama sayang"

"Cihh...."

Katya berlalu terlebih dulu dan kurasakan nafas Kama yang teratur menerpa leherku, aku masuk kedalam mobil dan duduk disamping Katya yang duduk terdiam sambil berpangku tangan

Not Me (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang