3. Jackson

19.2K 693 3
                                    

Rani menatap sekitar, Rani menggaruk kepalanya kikuk dan berjalan seolah tak terjadi apa-apa, ia melewati Nina yang sedang menatapnya kemudian memberi isyarat pada Nina untuk pergi bersamanya.

"Gilaa!" ucap Nina saat berada di kontrakannya, sedangkan Rani menutup wajahnya malu, setelah apa yang terjadi di kampus.

"Seberapa kaya sih tuh cowok , mobilnya kinclong bener" tambahnya, sedangkan Rani hanya menggeleng, ia hanya memikirkan bagaimana reaksi anak-anak kampus melihatnya keluar dari mobil Lucas.

"Arghh, pengen bodoamat tapi gabisa" kesal Rani, ia merebahkan dirinya di kasur Nina.

"Btw, tadi Jaiden juga ngeliat lo di parkiran"

"What?" Rani langsung bangun.

"Dia ngikutin gue pas ngejar kalian tadi, pas ngeliat lo masuk mobil, dia langsung balik."

"Kenapa ga lo usir sih!"

"Lah gue juga baru sadar tuh anak ngikutin, lagipula ya. Pas lo ditarik sama tuan.. Maksudnya Lucas, gue langsung panik. Takutnya lo dibawa ke hotel lagi" ucap Nina seraya membersihkan make upnya.

"Lo ga bakal tau apa yang di lakuin Lucas di mobil" Rani mengingat kembali perlakuan mesum tapi nagih yang dilakukan Lucas padanya.

"Anjir lo..?" Nina menutup mulutnya

"Kagak lah!, enak aja lo mau ngomong gue 'main' sama tuh orang"

"Trus lo ngapain?" tanya Nina, Rani mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Pokoknya ada deh, intinya gue punya utang sama dia"

"Utang?"

Rani mengangguk ia merebahkan tubuhnya kembali "Gue disuruh ganti rugi masalah kemeja sama celananya"

Nina tertawa pelan, pasalnya tidak mungkin orang sekaya Lucas meminta kemeja dan celananya yang dirobek oleh Rani.

"Ga percaya gue" ledek Nina

"Wah lo ga percaya, liat aja ya" Rani menyenggol Nina yang sedang maskeran.

"Rani geblek!, masker gue ancurr!" teriak Nina dan Rani pun tertawa.

***

Pintu lift terbuka menampilkan Lucas dengan pakaian formalnya, berjalan dengan menuju apartemen. Ia sengaja pulang lebih awal, karena tadi Jackson ingin membahas proyek baru mereka.

Lucas memencet nomor pin pada pintu apartemennya, walau dia seorang CEO. Ia tak terlalu suka rumah mewah ataupun sejenisnya, namun untuk koleksi mobil, Lucas tak pernah ketinggalan.

"Wellcome back bro!" teriak Jackson, Lucas menahan diri untuk tidak mengumpat.

"Cape bro?" Lucas melepas sepatunya.

"Anjir dikacangin" ucap Jackson saat Lucas hanya melewati dirinya.

"Cepet lo mau ngomong apa, gue capek banget hari ini" ucap Lucas, ia duduk disofa dan mengendurkan dasinya.

"Baru aja gue dateng, bentar gue mandi dulu"

"Hm" Lucas memijit pelipisnya, tadi ia tak bisa fokus dikantor setelah bertemu dengan Rani, entahlah rasanya ada yang kurang.

"Cas, gue pinjem baju lo" ucap Jackson sambil berlari ke kamar Lucas.

"Iya" jawab Lucas.

Asuka [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang