20. Rencana

6K 235 9
                                    

Pintu kamar Rani terbuka, ia baru saja menyelesaikan ritual mandinya. Matanya menengok ke arah ibunya yang sudah sembuh dan sedang memasak, sungguh ini pemandangan yang Rani rindukan.

Dengan wajah riang, Rani menghampiri Mega yang tengah memotong wortel. Nasihat dari dokter ia hiraukan sebentar, karena sudah lama Mega tidak memasakkan sesuatu pada putrinya itu. Setidaknya masuk sayur saja cukup untuk memenuhi kerinduannya pada rumah mereka.

"Ada apa hm?" tanya Mega dengan lembut, mendapati Rani tengah memandangnya.

Rani pun nyengir kuda, ia pun langsung mencium pipi Mega secara cepat kemudian langsung berlari ke kamarnya. "Ckck, anak ini. Nanti keluar ya, kalau udah mateng!"

"Iya!"

Didalam kamarnya, Rani melihat pantulan tubuhnya dicermin. Pikiran kembali melayang pada kejadian dimana ia bertemu dengan orang tua Lucas, Mami Naya dan Papi Lucio. Bibirnya sangat ingin bercerita tentang hal itu pada Mega, tapi. Ia sendiri ragu pada reaksi ibunya nanti, jelas Mega tak pernah suka membahas soal masalalu apalagi tentang ledakan rumah beberapa tahun yang lalu.

Mega sudah menutup diri, dan akan memarahi Rani jika ia membicarakan sesuatu mengenai kejadian itu. Ia sudah sangat trauma, sejauh ini hanya Rani yang belum bisa berdamai dengan masalalu yang kelam itu. Ia masih melihat banyak kejanggalan untuk menamainya sebuah kecelakaan, pasti ada maksud dari ledakan itu.

Namun, melihat ketidaksukaan Mega, wanita bermata cantik itu sempat mengubur dalam-dalam soal dendamnya. Karena ia merasa cukup sia-sia untuk membenci kejadian itu, ia hanya bisa mengikhlaskan kepergian ayahnya dan adiknya serta pangeran tampannya tanpa tahu siapa yang tega melakukan hal sekeji itu.

Rani dipaksa untuk menerimanya, mengikhlaskannya, hingga sekarang. Namun begitu bertemu orang tua Lucas yang sangat mirip dengan orang tua pangeran tampannya, Rani yakin, Naya dan Lucio adalah orang yang ia pernah kenal dulu sebelum menghilang.

Rani melihat tangannya yang masih luka, ia berhasil menyembunyikannya dari Mega. Ia membuka perban tersebut sebelum datang ke rumah dan menahan perih, tapi tak apa. Yang penting Mega tidak menaruh curiga padanya.

Mengenai Lucas, kemarin pria itu bilang bahwa akan menemuinya dikampus. Rani hanya mengiyakan hal tersebut, semuanya kembali normal. Walaupun didalam lubuk hatinya masih tersimpan rasa was-was akan sesuatu bakal terjadi lagi. Mereka masih mencoba untuk menggubrisnya.

Kemudian Rani mengambil smartphonenya dan membuka kamera, ia sengaja memakai hoodie. Karena jadwal kuliahnya hari ini akan dimulai pada siang hari.

Ia pun memfoto dirinya asal, setelah itu Mega memanggilnya untuk sarapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia pun memfoto dirinya asal, setelah itu Mega memanggilnya untuk sarapan. Rani pun keluar kamar dan disana sudah dihidangkan menu sederhana, wanita itu tersenyum.

Mega pun ikut makan disana, mereka sama-sama menikmati momen ini.

"Ibu akan kerja lagi Rani" Rani berhenti mengunyah.

Asuka [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang