SI NAKAL KEVIN

13.4K 1.5K 256
                                    

■♤■♤■

Jonathan dan Kevin akhirnya berada diruang yang sama, kamar Rain. Rain ada diantara mereka untuk mengawasi mereka. Jaga-jaga jika mereka berkelahi Kembali. Jonathan melihat Rain sekilas, lalu menarik tangan Kevin menjauhi Rain, "kakak tunggu disini."

Dengan posisi yang agak jauh dari Rain, Jonathan berbicara dengan Kevin. Menatap Kevin datar dengan suara yang pelan, "Ayo berbaikan."

"Kenapa harus?" tanya Kevin acuh tak acuh. Ia tidak ingin berbaikan dengan Jonathan dan berakhir harus berbagi miliknya.

"Aku juga tidak mau. Tapi kak Rain bilang, kalau tidak berbaikan, dia akan memusuhi kita." jelas Jonathan. Ia tidak peduli dengan berbaikannya dirinya dengan saudara kembarnya. Yang jelas, jika ia dimusuhi Rain, maka tidak akan ada yang memperhatikannya. Saat Rain datang, pengurus mereka tidak ada lagi yang datang. KaRaina segala hal sudah diurus anak 10 tahun itu. Maka dari itu, ia tidak mungkin menginginkan hal itu terjadi.

"Memusuhi? Kak Rain?" Kevin menolehkan kepalanya kearah Rain yang menatap mereka dengan kebingungan. Rain sangat khawatir ini tidak berjalan dengan baik.

Kevin mengangguk, "Iya, ayo berbaikan." lalu berjalan kearah Rain dengan meRaintangkan tangan, dan memeluk Rain dengan duduk dipangkuan Rain.

Jonathan tidak suka ini, sifat Kevin yang terlalu lengket pada Rain membuatnya kesal, Rain yang tahu bahwa Jonathan kesal memegang lembut tangan kanan Jonathan, mengelusnya perlahan, lalu menariknya agar duduk disebelah Rain, Rain mengelus kepala Jonathan dan bergumam, "Pintar."

👥👥👥👥

Jonathan Kevin berusia 10 tahun dengan Rain yang berusia 15 tahun. Sudah 5 tahun mereka bersama. Dengan Rain yang terus berada bersama mereka. Ini tahun pertama Rain masuk sekolah menengah atas. Segalanya telah terlewati, bagaimana adik-adiknya tumbuh dengan cepat dan semakin tampan.

"kak Rain, aku ingin buah." di meja makan mereka makan bersama dengan ayah mereka, dengan Kevin yang meRaingek tidak ingin buah strawberry yang diberikan Rain.

"Rain, bukankah ayah sudah bilang Kevin tidak suka strawberry? Berikan dia buah lain." ujar ayahnya tegas.

Rain, dari dulu hingga sekarang, saat ayahnya berbicara, ia tidak berani untuk membantah. Sebisa mungkin dirinya tidak menyusahkan berada di rumah ini. Mematuhi ayahnya agar ia tidak merasa terbebani dengan adanya dirinya dirumah ini. Menjadi kakak yang baik dan panutan bagi Jonathan dan Kevin.

"Rain, karena sekolahmu yang jauh dengan Jonathan dan Kevin, ayah sudah menyiapkan supir untukmu." Rain mengangguk paham. Tapi, Jonathan dan Kevin tidak paham, atau mungkin tidak menyukainya.

"kenapa?" Jonathan menghentikan makan nya. Menatap ayahnya penuh tanda tanya.

"sekolahmu dan Rain berbeda, terlalu jauh, lokasinya berlawanan." jelas ayahnya lembut. Dia hanya tidak ingin Rain serta si kembar terlambat dalam perjalanan kesekolah. Jadi ia menyiapkan supir pribadi untuk Rain.

"kita bisa berangkat lebih pagi." Kevin menimbrung. Dalam hal ini, dia satu suara dengan Jonathan.

Ayah dan anak, tentu mempunyai sifat yang sama. Entah itu seluruhnya atau sebagian. Ayahnya masih dengan keputusan sebelumnya, "tidak. Rain tetap dengan supir baru." ayahnya tidak ingin dibantah. Soal ini, sifatnya tidak jauh berbeda menurun pada anak-anaknya.

Kevin selesai dengan makannya, tanpa berpamitan dengan ayahnya ia keluar dengan membawa tasnya. Sudah biasa, Kevin tidak berpamitan, tapi tidak biasa jika ia tidak mencium pipi Rain saat pergi, dan itu hal aneh. Jonathan menaikkan satu alisnya, melihat kepergian Kevin yang tiba-tiba. Lalu ia melanjutkan makan nya, Kevin pasti akan menunggunya di mobil.

ADOPTION - NORENMINWhere stories live. Discover now