4 : Meet friend

1.2K 233 38
                                    

➳➳➳➳➳ ⚘ ➳➳➳➳➳

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

➳➳➳➳➳ ⚘ ➳➳➳➳➳

°
°
°

Rindou terus sibuk dengan urusannya hingga ia tak memperhatikan istrinya yang terus-terusan memasang ekspresi cemberut seharian.

Raut wajah masam itu terus terpasang dan membawanya kedalam pekerjaannya, beberapa karyawan lain menatap sang puan kebingungan.

"Hei [name], kamu kenapa?"

Sorot mata tajam melirik pada pria bersurai light lilac itu. "Apanya yang kenapa?" Jawabnya ketus.

"Berantem dengan Rindou?"

"Kak Ran, kenapa dia bersikap dingin terus? Maksudku, ayolah...aku istrinya, aku seperti cuma bayangan di hidupnya."

Mendengar celotehan anindya itu membuat Ran tertawa pelan. "Sudah kubilang kalau saja kamu menikah denganku, ku pastikan kamu dapat perhatian penuh."

"Memangnya kak Ran setega itu pada adikmu?" [Name] mempoutkan bibirnya.

"Dia memang seperti itu, [name]. Tapi sebenarnya Rindou itu pria yang peduli walaupun dia gak mau menunjukkannya."

"Kak Ran pasti tau apa yang disukai Rindou kan? Katakan padaku, apa kesukaannya?"

Pria itu menahan dagunya dengan tangan yang diletakkan di atas meja, "mungkin kamu bisa coba menggodanya."

Maniknya melebar, tak mengerti apa yang diucap kakak iparnya. Dengan ekspresi anindya yang polos, Ran sedikit tertawa melihatnya. Kini berbisik pada [name] tentang apa yang harus dilakukannya untuk menarik perhatian suaminya itu. Wajahnya kian memerah ketika Ran mengucapkan perkataannya.

Langkahnya meninggalkan kantor pria itu, "Kak Ran, aku pulang dulu....makasih udah sempatin untuk mengobrol denganku."

Sebuah getaran ponsel terasa pada saku celananya, memperlihatkan sebuah pesan yang dikirim oleh seseorang.

//Yuzuha: [name], datang ke cafe xxx, aku ingin bertemu denganmu. Segera

Nama itu sama sekali tidak dikenalnya, namun apa salahnya bertemu dengan gadis tersebut, mungkin [name] bisa menanyakan beberapa hal dengannya.

Jendela samping cafe memperlihatkan seorang gadis berambut coklat sebahu tengah bermain ponselnya. Merasakan kehadiran [name], gadis itu kini melambai.

"[Name]~ oh, syukurlah aku bisa bertemu denganmu lagi." Ucapnya sembari memeluk.

"Jadi kamu yang namanya Yuzuha?"

Sontak mengerutkan keningnya sebelum gadis itu mengingat apa yang sudah dialami [name]. "Astaga, maafkan aku...kamu pasti kebingungan ya? Iya aku Yuzuha, sahabatmu."

"Aku yang harusnya minta maaf." [Name] tersenyum kikuk.

Pramusaji kini membawakan dua gelas latte di meja, kepribadian Yuzuha yang senang mengobrol membuat [name] mudah menyesuaikannya.

"Jadi, aku kesini ingin bertemu denganmu. Udah 2 pekan semenjak kamu di rumah sakit dalam keadaan koma." Ucap Yuzuha.

"Dokter bilang aku mengalami amnesia, tapi suamiku bilang dia berusaha membantuku melewati semuanya." Senyum bahagia tertanam di wajah manis [name].

Raut wajah Yuzuha berubah seperti dia kebingungan, "Suami? Kamu gak cerita kalau kamu punya suami padaku sebelumnya."

Sama halnya dengan [name] yang kebingungan mendengar reaksi Yuzuha. "Memangnya aku gak mengundangmu ke pernikahan?"

Yuzuha menggelengkan kepalanya, menunjukkan bahwa dirinya tidak pernah diundang dalam pernikahan [name].

"Orang tuamu bilang kamu mau menikah sama-." Ekspresinya kebingungan, "Aduh..aku lupa siapa namanya, tapi setelah itu gak ada kabar. Lalu aku bertemu mereka, seminggu setelah kamu dilarikan ke rumah sakit."

Isi kepalanya kini dipenuhi dengan tanda tanya, [name] tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, Yuzuha bertemu dengan orang tuanya seminggu lalu yang artinya kematian orang tua [name] tak jauh dari hari dimana ia sadar.

"Orang tuaku kan sudah meninggal."

Mendengar pernyataan [name] cukup membuat Yuzuha tersedak minuman yang baru saja ia teguk. "Beneran? Kapan itu terjadi?"

"Aku gak tau."

"Lalu kamu tau darimana kalau orang tuamu meninggal?"

"Suamiku."

Yuzuha kini menghela napas berat, "dengar [name], aku menemui orang tuamu pekan itu, dan seminggu kemudian kamu sadar? Kita terakhir bertemu saat kamu dalam keadaan menangis dan putus asa...sore setelah kita bertemu, aku dapat kabar kalau kamu dilarikan ke rumah sakit dan saat itulah kamu koma...aku bertemu dengan orang tuamu, mereka terlihat memarahi seorang pria...ehhh tampilannya berambut ungu cerah dengan biru gelap dipuncuk dan ujung kepalanya."

Begitulah Yuzuha mendeskripsikan seseorang yang dikatakannya tengah bertikai dengan kedua orang tua [name], tentu [name] tahu siapa orang yang disebut Yuzuha, kalau ciri-ciri itu sudah pasti suaminya.





════════════════

©Finneassea // 2021

════════════════


✧˖*° 𝑫𝒆𝒍𝒊𝒄𝒂𝒕𝒆 ࿐ || ✓Where stories live. Discover now