10 : Disturb

939 175 26
                                    

➳➳➳➳➳ ⚘ ➳➳➳➳➳

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

➳➳➳➳➳ ⚘ ➳➳➳➳➳

°
°
°

Rindou bahkan tidak dapat mengingat apa yang diperlukan dirinya dan [name] untuk mencapai keadaan hubungan keduanya. Dia meyakinkan dirinya sendiri bahwa Ran, kakak laki-lakinya yang tidak akan diam tentang bagaimana Ran akan membawa sang puan jika Rindou tidak bergerak terlebih dahulu saat itu.

Itu benar-benar mengejutkan dirinya sendiri, bahkan setiap kali dirinya melihat kearah anindya, mengamati setiap detail dan meresapi gagasan bahwa [name] adalah seseorang yang sangat dia cintai.

Pasangan suami-istri itu sedang menonton film, namun Rindou terlalu fokus memperhatikan istrinya. Anindya memergokinya beberapa kali, tetapi Rindou akan menepisnya dengan jawaban, "aku cuma memeriksa, apakah kamu ketiduran..."

Tapi saat ini, dirinya seperti sedang kesurupan setelah beberapa kali mendengar dering ponsel milik sang istri. [Name] melirik ponselnya sesekali, namun ia mengabaikannya. Rindou tidak khawatir tentang itu, ia tidak mau mengganggu privasi istrinya.

"Kamu gak akan menjawabnya?" Rindou bertanya.

"Nomor tidak dikenal." Jawab [name] yang tetap fokus pada filmnya.

Rindou mengangkat bahu, mengabaikannya sekali lagi, namun setelah beberapa panggilan lagi dan ponsel itu menerima beberapa pesan, itu membuatnya kesal. Hampir saja ia mengambil ponsel dan menjawab telepon sebelum [name] mengalihkannya.

"Pasti spam atau semacamnya, gak usah dipedulikan." Sang puan menghela napas namun nampak ada raut kecemasan terpatri di wajah jelitanya.

"Ya, terserah. Untungnya kamu mematikan benda sialan itu. Sialan...sangat mengganggu sekali." Rindou mendengus kesal, melingkarkan lengannya disekitar sang puan. "Ganti saja filmnya atau apalah, yang ini membosankan."

Satu hal tentang berkencan dengan Rindou adalah bahwa dia tampak tidak tertarik sama sekali dengan apa yang semua dia lakukan. Meskipun [name] menghindari pemikiran seperti itu ketika menghabiskan waktu bersamanya, [name] selalu mengingatkan diri sendiri bahwa Rindou adalah seseorang yang sangat peduli padanya. Dia menunjukkannya dengan sangat berbeda dibandingkan dengan yang lain.

Rindou dapat mengingat memori beberapa minggu lalu dimana sang puan mendapatkan pesan dari seseorang, itu membuatnya kesal namun ia berusaha terlihat tenang. [Name] terus menolak panggilan itu, hingga Rindou meraih ponsel anindya dan membalasnya, "tinggalkan [name] sendiri." Sangat sederhana, tetapi selama beberapa minggu berikutnya, gangguan itu tidak ada lagi. Akhirnya [name] terbebas dari pelecehan berkat sang suami.

Tetapi seminggu ini, nomor yang tak dikenal terus bermunculan, bahkan lebih sering dari sebelumnya. Ditengah film, Rindou merasakan tubuh sang puan menjadi semakin relax dibawahnya, napasnya lebih lambat dan stabil, hingga ia melihat bahwa istrinya tertidur. Rindou pikir itu ironis untuk memiliki seseorang seperti malaikat dalam pelukan pria seperti dirinya — seorang anggota kriminal selalu melibatkan dirinya dalam masalah, bahkan hanya untuk bersenang-senang.

Rindou menatap ponsel sang puan dalam beberapa jangkauan. Hal yang diinginkan Rindou adalah memastikan wanitanya merasa aman, dia bersumpah akan mengutuk apapun yang membuat istrinya tidak bahagia. [Name] merasakan selimut menutupi tubuhnya, ia terbangun dan mencari suaminya tersebut.

"Rin, kamu dari mana?"

Sebuah kantong plastik disodorkan, "aku baru saja beli makanan untukmu. Aku gak mau mengganggu tidurmu, karena aku tau kamu pasti marah jika aku membangunkan mu."

"Aku gak akan marah." Sembari menonton Rindou yang duduk disebelahnya membongkar makanan favorit [name].

"Baiklah."

Lengan kekarnya diraih dan melingkarkan nya dipundak anindya. "Terimakasih, Rin~"

"Bukan apa-apa." Rindou melembutkan wajahnya menjadi seringai. "Pasti lapar sampai kamu berbicara dalam tidurmu dan meneteskan air liur di tanganku."

[Name] bahkan tidak tahu apa saja yang Rindou lakukan untuknya, Rindou tidak mempermasalahkannya, jika istrinya bahagia, itulah yang terpenting.


*So sorry kalau part ini kebanyakan narasi nya...

═══════════════

©Finneassea // 2021

════════════════

✧˖*° 𝑫𝒆𝒍𝒊𝒄𝒂𝒕𝒆 ࿐ || ✓Where stories live. Discover now