Part 19

8.9K 122 0
                                    

Hello! Kalian bosan apa gak sama cerita ini? Adegan ini berisikan kekerasan dan diatas 21+, harap yang baca sesuaikan umur kalian. Jangan lupa vote, like, and comment ya. Silakan baca.

2 hari kemarin itu, saat di kolam renang adegan panas terus terjadi hingga Kevin dan Naura pun menyelesaikannya di kamar Naura. Memang sangat panas dan menggoda kegiatan itu.

Naura membuka pintu kamarnya dan ia melihat sebuah boneka dan bunga yang sangat besar itu dan indah. Bunga berwarna merah dan boneka panda besar berwarna putih. Naura sangat terkejut bukan main, ia sangat kaget karena Kevin bisa romantis juga.

Naura membalikkan badan dan langsung berhamburan di pelukan Kevin. Kevin membalas pelukan hangat dari calon istinya itu. "Makasih banyak Kevin! Naura suka!" Kata Naura lalu segera melepas pelukkannya, ia ke boneka itu dan bunga itu. Naura menghirup bunga-bunga itu pelan, sangat wangi. Ia juga memeluk boneka panda yang berukuran lebih dari badan Naura.

Kevin mendekat dan mengelus kepala Naura dengan lembut, ia sangat sayang Naura. "Udah peluknya, kamu telanjang loh. Bonekanya sama kamu nempel loh badannya!" Kata Kevin karena ia cemburu. "Bisa cemburu juga, iyaa!" Kata Naura sembari masih memeluk boneka itu dengan erat, seperti tidak mau dilepaskan.

"Ahh! Ahhh! Naikkan! Ahhh! Ahhh!" Suara desahan Naura tidak terhenti karena ia sedang di puncak kelimaksnya, ia meremas kedua gundukan kenyal itu dengan sendiri untuk menggoda Kevin. Naura memegang rambut Kevin, ia menariknya tanda milik Kevin harus masuk lebih dalam.

"Ahhh! Ahhh Kevin! Ngenjod! Kerasin! Cepetin! Ahhhh! Lembut! Pintar!" Kata Naura dan mendekatkan dirinya ke Kevin. Nafas dari Kevin yang di hembuskan itu memberi sesuatu kegelian di puting Naura, pasalnya puting Naura sekarang berada tepat di hidung Kevin. Kevin menjadi gampang untuk menjilat maupun menyedot dan meremas kedua gundukan itu karena posisi Naura.

Kevin meremas bokong dan pantat montok Naura, sekali saja ia memegang pasti tumbuh hasrat lebih untuk bercinta dengan Naura. Apa lagi meremas, pasti sangat lebih hasrat Kevin untuk bercinta.

***

Naura duduk di kursi sofa ruang keluarga, ia memakai rok pendek sependek celana dalam dan sengaja Naura tidak memakai celana dalam. Naura memakai baju katun ketat berwarna hitam. Naura duduk normal dan ia menutup kedua pahanya. Kevin juga duduk di sebelah Naura, dengan berjarak jauh sekali.

Naura ingin bertanya sesuatu pada Kevin, kenapa ia sampai sekarang belum hamil. Sudah satu bulan selama Naura berhubungan seks setiap dua hari sekali, maupun ia pernah 2 hari 2 kali. "Kevin? Naura gak hamil, kenapa ya?" Kata Naura sendu dan menatap ke arah bawah, ia menunduk.

"Huh, Kevin ada kasih obat pencegah hamil Nau!" Kata Kevin yang di awali dengan males di awal omongan. "Naura ingat gak, pas waktu pertama kali Naura melihat Kevin lagi duduk disofa. Membahas perjodohan, ada minuman Nau. Kevin ada taruh obat di dalam minuman Nau, sebelum mama mu dan ku duduk disofa" kata Kevin, kali ini ia mengambil air terlebih dahulu baru Kevin berkata kembali.

"Sebelum Naura juga datang. Kevin udah tau banget kalau tiap hari tengok Nau gak bisa nahan nafsu Kevin, Kevin gak mau sampai Nau hamil di luar nikah. Makanya Kevin kayak gitu" kata Kevin kembali. "makasih banyak Kev! Nau terharu banget!" Kata Naura lalu berhamburan ke pelukan Kevin.

Kevin sengaja membuka celana dalamnya dan celananya saat Naura berkata, karena Naura menunduk jadi ia tidak tau. "Jleb! Jleb!" Suara yang dihasilkan itu sangat terdengar jelas. "ahhhh!" Kata Naura karena ia belum siap-siap. Kevin terkekeh pelan, ia memeluk Naura karena takut Naura marah.

"Kamu! Sakit! Kevin jahat!" Kata Naura dan Kevin hanya tertawa mendengar itu. Dirasa sudah tidak sakit, Kevin menggoyangkan kepemilikkannya itu dengan lembut, sampai-sampai Kevin menaikan pinggulnya keatas muluk, seperti haus akan seks.

"Ahhh! Kevin! Jahat!" Kata Naura karena ia kesal.




























Hello! Jangan lupa vote, like, and comment ya. Tungguin part selanjutnya.

My Sweet BoyFriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang