Part 30

7.3K 68 0
                                    

Hello! Makasih banya ya yang udah vote, like, and comment ya. Adegan ini berisikan 21+, jadi harap yang baca sesuaikan umur ya. Jangan lupa vote, like, and comment ya. Silakan baca ya.

Happy reading!

Naura hanya bisa mengigit bibir bawahnya dengan lembut. Naura tidak sengaja bertemu dengan mata itu, mata Anggi yang tengah melihatnya juga.  'Anggi temenin Naura ke toilet yuks! beliin Naura cd ya! Eh! Anggi aja yang izin ke toilet dan beliin Naura cd ya! Nanti Naura kasih tau!" kata Naura dengan berani, ia sudah tidak tahan. Melihat Anggi yang belum ngerti pun, Naura segera memberi kode dengan tangannya. Kalau Naura habis melakukan seks. 

Anggi menaikkan alisnya "Sama siapa? Kevin gak ada disini!" kata Anggi dengan berbisik-bisik. Jujur, teman Naura ini sangat peka dan cepat mengerti. Jika berhubungan tentang itu. Anggi segera berpura-pura sakit  lagi, supaya ia bisa pergi ke toko yang menjual pakaian dalam dekat sekolahnya. Naura melihat kearah Galang, ia ingin marah kepada lelaki itu. Naura baru sadar, Galang yang melecehkan dirinya. 

"nyarik apa? cd?" kata Galang dan segera memberikannya kepada Naura dengan cepat. "ah! iyaa! Dari tadi kek! hhh?!" kata Naura dengan di akhiri suara kesal miliknya. Naura segera memasukkan kain itu ke dalam tas miliknya, karena pikirnya kalau ia memakainya disini pasti ketahuan oleh semua orang yang ada di kelasnya. 

***

"Anak-anak! Pelajaran ibu sudah selesai, kalian boleh pulang! Bel pulang juga udah bunyi anak-anak! sampai jumpa minggu depan ya!" kata guru itu, dan di sahut langsung oleh seluruh siswa siswi di kelas itu. Seluruh siswa siswi mulai keluar dari kelas itu dan segera pulang ke rumah mereka masing-masing. Tetapi ada juga yang pergi main, biasanya mereka pergi ke club sampai pagi. Jika besoknya libur, mereka pasti sampai bertemu malam kembali. 

Galang mendekatkan tubuhnya ke Naura, hendak ingin melakukan sesuatu. "Jangan mendekat! Tadi kurang? Ingat ya! Naura punya Kevin! kevin seorang saja!" kata Naura sembari mendorong tubuh Galang yang mulai menempel pada dirinya. "Gue cuman mau kasih ini ke lu" kata Galang sembari menarik tasnya, yang sedari tadi ia sudah menarik tasnya itu. "Cd lu!" kata Galang sembari tersenyum geli-geli. Ternyata Naura memasukkan cd miliknya itu ke dalam tas Galang lagi. 

"Oh-oh! Naura kira ma-" kata Naura yang terpotong karena Galang segera mendekatkan tubuhnya kembali. Galang mendekatkan bibirnya kepada telinga Naura, ia ingin mengatakan sesuatu pada Naura. "Mau? Mau apa? Ngomong kok setengah" kata Galang untuk menggoda Naura. "Eng-enggak! Maksud Naura bu-" kata Naura yang kembali di hentikan. "Terus apa dpng?" kata Galang menggoda Naura kembali. 

Tidak ada jawaban dari Naura, Galang mulai memasukkan tangan miliknya. Mencari lubang itu, lubang yang sangat indah itu. Walau Galang tidak suka wanginya, tetapi ia sangat suka lubang itu. "Aahhh! Cuk-cukup! Ga" kata Naura yang merasakan kenimatan itu kembali. 

Tangan itu mulai memasukkan dirinya, kedalam lubang indah dan manis itu. Menggerakannya sangat lembut. Bibir itu menempel sempurna di leher Naura, memberikan kecupan tanda Naura miliknya untuk saat ini. Kehangatan itu sangat terasa hangat di setiap leher Naura. membuka kancing kemeja Naura, membelai kedua benda kenyal itu. Sensasi itu sangat terasa, di setiap sentuhan hangat itu. Suasana kelas itu sangat memberi kedua instan itu menjadi membara, akibat pendingin ruangan yang di matikan. 

Naura seperti tidak bisa bergerak kemana-mana, menyelamatkan dirinya. "Galang! Kamu jahat! Ahhh! Naura udah punya su-suami! Jangan Galangggg!" Kata Naura yang di akhir kalimat ia memanggil nama Galang dengan sangat keras dan panjang. Suara indah itu bagaikan candu, karena gadis itu berkata dengan suara desahan lembutnya. "Ini masih belum seberapa sayang" kata Galang dengan lembut. 

Tangan itu masih melakukan gerakannya, sepertinya Galang sedang bernafsu sekali hari ini. "Ahhh! Ahhhh! Aaaahh! Galang!" Kata Naura dengan wajah kenikmataan. "Tubuh mu tidak berbohong sayang!" Kata Galang menggoda Naura.






















Hello! Gimana? Kira-kira Naura tidak memberontak? Apakah Naura sudah terbawa oleh suasana? Jangan lupa vote, like, and comment ya. Tunguin part selanjutnya.

My Sweet BoyFriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang