•) Cafuné : Effleurer

385 47 17
                                    

Dia tertidur, tentu saja. Rasanya pasti sakit sekali karena cidera terjadi pada tulang rusuk. Batuk atau bersin saja akan sangat menyakitkan, memang lebih baik ia tidur—untuk sekarang. Untungnya, pereda nyeri sudah diberikan.

Eren menemani di sampingnya. Sudah berjam-jam ia tinggal, tidak mengindahkan nasihat Levi untuk istirahat juga. Eren duduk dengan tangan menumpu pada lutut, wajahnya tenggelam di sana. Sesekali ia melirik pada Mikasa, jaga-jaga jika ada pergerakan barang sedikit saja.

"Aku baik-baik saja," katanya saat dipindahkan ke tandu.

Baik? Eren mencerca kesal dalam hati. Tidak ada yang baik dari semua ini. Tulangnya tak sekedar retak, tapi sampai patah. Dan bukan hanya satu atau dua batang.

Terluka. Mikasa terluka. Sekuat apapun ia, Mikasa tetaplah manusia—terlebih, seorang gadis. Eren mengingat lagi saat titan sialan itu meremasnya dengan tangannya yang besar. Nyaris saja meremukkan Mikasa, membuat Eren merasa gagal melindunginya.

Ia merasa telah gagal dalam segala hal. Seratus prajurit gugur, tangan kanan Komandan Erwin hilang, dan prajurit terkuat kedua umat manusia sedang terbaring di hadapannya. Dan Hannes dimakan... hanya untuk merebutnya kembali, seorang anak yang kebetulan bisa berubah menjelma titan.

Setelah ini, yang harus dilakukan adalah ekspedisi Dinding Maria. Memangnya dia bisa melakukannya? Harus bisa, umat manusia telah membayar terlalu mahal hanya untuk Eren seorang. Dia tidak hanya harus bisa, tapi harus berhasil.

Ini semua jadi terlalu rumit. Annie, kemudian Ymir ditambah Reiner dan Berthold. Siapa lagi kira-kira... pengkhianatnya?

Suara batuk menyadarkan Eren dari lamunannya. Gadis itu bangun.

"Mikasa, kau bangun. Kau baik-baik saja?" 'Bodoh!' rutuk Eren. 'Tulangnya patah, tentu saja dia tidak baik.' Ia segera meralat, "Kau butuh sesuatu?"

Mikasa membuka mata dan mengeluarkan suara serak. Eren langsung mengambil gelas berisi air di nakas dan membantu Mikasa minum dengan sendok, karena gadis itu masih berbaring.

"Terima kasih." Suara gadis itu menjadi lebih halus.

Eren menggerakkan tangannya untuk menyingkirkan anakan rambut di wajah Mikasa. Ia kemudian bertanya, "Bagaimana perasaanmu?"

"Lebih baik—ehem!" Mikasa berdehem saat merasa tenggorokannya gatal.

"Kau masih haus?" Eren segera mendorong lagi sendok ke mulut Mikasa.

"Cukup, cukup." Gadis itu mengelap bibirnya.

Eren mundur dan meletakkan kembali gelas di tangannya. "Kau lapar?" Mikasa menggeleng. Dia baru makan beberapa jam lalu, jadi masuk akal. Perutnya mungkin masih kembung. "Kalau begitu, tidurlah lagi," katanya sambil mengelus kepala gadis itu. Ia menggeleng pelan dan memejamkan mata. Dalam hitungan menit, napasnya berhembus teratur. Gerak maju-mundur tangan Eren juga semakin pelan. Baru ia sadar, itu sudah hampir pagi dan ia belum tidur sama sekali. Ia mengantuk.

"Eren." Sebut suara dari ambang pintu. Saat menoleh, ia melihat penampakan seorang pria cebol yang sedang berkacak pinggang.

Eren bangkit dari duduknya. "Ya, kapten?"

"Kau tidurlah sana. Akan kubangunkan Sasha untuk menjaganya." Levi kemudian pergi tanpa mau menerima komentar apapun dari Eren.

Pemuda itu kembali melihat pada Mikasa yang masih terlelap. Tangannya sekali lagi mengusap, kali ini ke luka di pipinya. "Semoga cepat sembuh," bisiknya sambil mendekatkan bibir ke dahi Mikasa. Hampir seperti tidak menyentuh, tapi juga pasti bisa dirasakan andai Mikasa bangun.

Eren langsung menarik diri ketika mendengar langkah kaki mendekat, dan meninggalkan Mikasa untuk Sasha awasi.

»◇◆◇«

Effleurer (v.): to touch lightly

): to touch lightly

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Halo!

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Halo!

Bab akhir, interview dan guidebook baru-baru ini ternyata tidak cukup membuat mereka bungkam.

Lagipula, additional page sama sekali tidak mengubah apapun. Bagi saya, itu cuma time skip sekitar satu abad pasca gemuruh. Dan guidebook yang telah diterjemahkan oleh fandom Jepang yang murah hati menurut saya cukup jelas. Itu bukan puisi atau sajak dengan banyak kiasan yang sulit dipahami orang awam.

Tapi, yah... Masih begitu-begitu saja.  Walau saya belum lama bergabung, tapi seakan tahu gimana kondisinya. Kesel cuma bisa ngintip gegara masih belajar bahasa Inggris :"

Maaf ya, malah jadi curhat😅 Segera lupakan!

See you next time (tapi jangan berharap☺️)~

~👋🏻~

CafunéKde žijí příběhy. Začni objevovat