02. Hunter is Back

45 18 20
                                    

Mari ramaikan yuk!!!😍😍

Jangan lupa untuk tinggalkan vote dan komen🖤🧡
Gomawoyo Gaiseu💖

"Kisah dahulu yang menyedihkan akan melahirkan kisah bahagia, tapi itu adalah kemungkinannya."

Happy Reading

Je No menepikan tubuhnya pada batang pohon besar yang sangat rimbun. Cuaca hari ini sedikit mendung dan membuat hawa dingin terasa semakin menusuk lukanya akibat ulah pemburu.

Napas lelaki itu terdengar terengah-engah, beruntungnya ia berhasil melarikan diri dari pemburu berdarah dingin yang haus akan darah manusia dan juga... makhluk sepertinya.

Rubah putih.

Hewan yang langka dan juga ditakuti oleh masyarakat yang percaya bahwa itu merupakan utusan para penjaga di gunung untuk keberlangsungan hidup masyarakat yang tinggal di kaki gunung dan sekitarnya.

Ya, Je No merupakan siluman rubah yang menjaga Gunung Air Suci. Dia hanya satu-satunya tersisa dan sisanya hanyalah rubah persilangan atau campuran.

"Argghh! Sial!" Umpatnya.

Kedua tangannya berusaha menekan luka yang tepat berada pada bagian perut kanan, luka itu terus saja mengalirkan darah tanpa henti. Bahkan, Hutan Larangan itu semakin memperburuk keadaannya.

Jarang sekali manusia atau makhluk sebangsanya dan lainnya yang akan melintasi hutan mengerikan itu. Padahal, hanya namanya saja. Tetapi untuk isinya, hutan ini memiliki surga tersembunyi didalamnya.

Krek!

Matanya menoleh, mencari sumber suara. Jantungnya sedikit berdegup kencang, takut kalau para pemburu itu nekat hingga memasuki kawasan hutan itu. Je No berusaha bangkit, namun karena pendarahan akibat senjata yang entah apa itu, dirinya kembali ambruk karena terlalu lemah.

"Ya ampun, Tuan kau baik-baik saja?!!"

Seorang gadis yang terlihat masih berusia sekitar 19 tahun dengan pakaian hanbok berwarna krem itu panik bukan main melihat kondisi Je No yang sangat parah. Darahnya tak henti-hentinya keluar, membuat pakaian Je No yang berdominan warna putih itu menjadi merah pekat kecoklatan.

"Tuan? Kau masih bisa mendengar ku?" Gadis itu melepas sseugae chima-nya dan melipat asal untuk digunakan sebagai penyumbat luka Je No.

*Sseugae-chima merupakan kerudung yang digunakan perempuan diatas kepala mereka untuk menutupi kepala, wajah, dan juga tubuh.

"To-tolong saya..." Lirih Je No.

Gadis itu kemudian mengangguk dan membantu memapah tubuh lelaki yang jelas lebih besar darinya. Hanya membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit dan gadis itu berhasil membawa lelaki siluman itu ke gubuk sederhananya.

Dia membaringkan tubuh Je No di atas balai yang berbalut kain tebal yang menjadi alasnya. Dengan segera, gadis itu menyalakan tengku api dan memasakkan teh serta bubur tawar. Dirinya juga mengambil gulungan kain perban, sejenis handuk kecil, dan juga beberapa obat herbal.

Gadis itu berusaha tenang, ini kali pertamanya melihat hal seperti ini. Sangat mengerikan. Wajah Je No pucat dan matanya terpejam rapat.

"Dewa, tolong bantu aku."

NEVER ENDING | Lee Jeno [HIATUS]Where stories live. Discover now