08. Meet again

21 14 17
                                    

"Semuanya tetap terasa pelik pada semua takdir yang kita jalani"

️⚠️WARNING, HAMPIR 3K KATA. CARI TEMPAT TERBAIK KALIAN BUAT MEMBACA PART INI ⚠️

Selamat Membaca Gaiseu <3

Jalanan yang tak jauh dari tempat jembatan Sungai Han menggantung dipenuhi oleh wartawan dan kepolisian Korea Selatan karena penemuan mayat yang memiliki ciri khas yang sama, hanya saja ditemukan dalam keadaan yang berbeda.

Lagi-lagi mayat seorang gadis, terlihat seperti seorang mahasiswa kata Karina kalau bisa dijabarkan dari sedikit penampilannya yang masih bisa dipandang mata. Keadaannya kurus, badannya menggantung di pohon dengan tali yang menjerat tepat dilehernya, dan juga... keadaan tubuh gadis itu tanpa mengenakan sehelai benang pun.

Sangat tidak waras. Ini gila!

Jaena yakin saat ini Mark, Sang Kapten, sedikit mengalami stres akibat fenomena paling tidak masuk akal disepanjang sejarah kepolisian Korea. Gadis yang terlihat menggulung rambutnya itu hanya memperhatikan tempat kejadian perkara bersama para anggota lainnya.

"Apakah kejadian seperti ini ada sangkut pautnya dengan monster berdarah dingin yang semoat ramai dibicarakan oleh netizen, Detektif Na?" Terdengar beberapa celotehan dari beberapa wartawan yang mengerubungi Jaemin.

Pria itu memberikan sedikit informasi dan kejelasan sebagai pengganti Mark seharian ini. Kalau dilihat-lihat, wajahnya memperlihatkan bahwa ia tudak menyukai sesi seperti itu.

"Monster? Omong kosong! Masyarakat seharusnya bisa berpikir logis mengenai kejadian senyata ini, kami bahkan belum bisa menemukan bukti bahwa mayat ini hasil korban sebuah... monster? Sulit dipercaya." Pria itu mendengus, walau hatinya mengatakan bahwa ia sedikit setuju dengan alasan itu.

Ingin sekali rasanya ia berteriak-teriak dan menyerukan pendapatnya yang juga seperti itu.

Kalau saja bukan karena perintah Mark dan para petinggi kepolisian, ia bisa saja memberukan suara aslinya. Namun, itu hanya memperburuk keadaan.

"Kami dari pihak berwajib akan berusaha semaksimal mungkin untuk memecahkan kasus yang terus mengeluarkan desas-desus tidak pantas di media massa dan masyarakat. Untuk itu, kami mohon agar seluruh masyarakat agar tidak panik dan membenarkan berita palsu yang beredar."

Setelah memberikan kejelasan, pria itu mengenakan kacamata hitamnya dan langsung memasuki mobil bersama beberapa anggota yang ikut serta, sepertinya untuk kembali ke markas.

Jaena masih berada dalam lingkup tempat kejadian perkara itu, matanya memicing ke arah pohon yang cukup jauh dari jangkauan kerumunannya. Gadis itu menambah dua langkah maju, ingin memastikan lebih jelas.

Seseorang tengah memantaunya secara diam-diam. Seorang laki-laki?

Entah hanya perasaan Jaena, halusinasinya, atau sebuah kenyataan, orang yang ditatapnya seketika melesat secepat angin dan menghilang begitu saja.

Tangannya menyentuh liontin yang menggantung di kalung yang ia kenakan, "apa semua ini ada sangkut pautnya ama Jeno?" Monolognya.

"Akhh...sialan!"

***

Jaehyun tengah kembali bekerja dengan jadwal yang tudak begitu padat, hanya saja ia sibuk dengan beberapa urusan dengan kepala rumah sakit mengenai adanya kegiatan donor darah dan pemeriksaan gratis yang akan diadakan dalam waktu dekat dengan salah satu yayasan rumah sakit lain.

Seperti acara badan amal yang dilakukan bagi rakyat tak mampu dan juga sebagai sarana edukasi mengenai pentingnya kesehatan hidup, sebuah demo yang cukup menarik minat pastinya.

NEVER ENDING | Lee Jeno [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang