Pisau Bermata Dua

406 79 31
                                    

Cring~ Gemerincing lonceng tanda kehadiran pengunjung.

"Selamat datang di Karma cafe."

Seorang wanita tua masuk ke dalam kafe

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seorang wanita tua masuk ke dalam kafe. Ia duduk, lalu memesan secangkir moccacino dan sepotong roti bakar. Sky membawakan pesanan wanita tua itu sambil membawa daftar menu kosong.

"Sebelum aku pergi ke Nirvana, bolehkah aku meminta tolong?" ucap wanita tua itu.

"Kami akan melakukan yang terbaik." Sky tersenyum padanya. Ia memberikan daftar menu kosong pada pelanggannya.

Wanita tua itu mengambil daftar menu kosong dan menatapnya. Sekilas potongan masa lalunya berpindah ke daftar menu kosong dalam bentuk tulisan. Sky meminta menunya kembali dan segera membaca riwayat dari wanita tua itu.

Wanita itu sempat di rawat di rumah sakit sebelum ia meninggal, Ratih namanya. Sebelumnya, Ratih sempat terserempet mobil dan membuatnya terjatuh tak berdaya. Seorang anak SMA bernama Radhi yang sedang bolos sekolah melihat adegan itu dan segera menolong Ratih yang tergeletak di jalan. Radhi berusaha keras memberhentikan mobil-mobil yang melintas, hanya untuk sekadar membantunya menolong nenek itu.

Setelah berhasil membawa nenek itu ke rumah sakit dan mencoba menghubungi pihak keluarga, rupanya upaya itu tak berhasil. Ratih tinggal seorang diri, tanpa anak-anak, tanpa keluarga, tanpa siapa pun. Wanita tua itu menghadapi dunia ini seorang diri.

Mendengar hal tersebut, hati kecil Radhi, yang merupakan berandalan di sekolahnya menjadi tersentuh. Bolosnya pada kesempatan kali ini, membawanya dalam sebuah perubahan besar dalam hidupnya.

Hari-hari berlalu, Radhi selalu mengunjungi Ratih sepulang sekolah dan membawakannya makanan, atau buah-buahan. Pemuda itu mencari pekerjaan sampingan untuk ikut membantu meringankan biaya rumah sakit.

Namun, Tuhan punya rencana lain. Tak sampai satu pekan berada di rumah sakit, Ratih meninggal dunia. Di usianya yang rentan, tentu saja recovery nya tak secepat ketika ia muda dahulu. Cedera yang ia alami, membuatnya harus mengakhiri kehidupannya di rumah sakit.

Sebelum menghembuskan napas terakhir, Ratih menatap wajah pemuda itu yang berlinang air mata. Dia memang bukan siapa-siapa, tetapi--setidaknya--Ratih tahu, bahwa di dunia ini masih ada seseorang yang menangisinya, walaupun, itu hanyalah air mata iba.

"Tolong gantikan aku untuk membalas kebaikannya, nona cantik." Ratih menggenggam tangan mungil Sky.

"Tentu saja," jawab Sky. "Sudah tugas kami untuk menuntaskan karma yang belum tuntas."

Setelah Ratih melakukan pelunasan pahala, Sky segera berjalan keluar Karma. Pahala-pahala ini sebenarnya berfungsi untuk ongkos masuk dan keluar Alam Suratma, serta menjadi jaminan kebutuhan para eksekutor Karma untuk menjalankan tugasnya di Dunia. Di Alam Suratma terdapat bank ghaib, untuk menukar sejumlah pahala, menjadi mata uang Dunia.

 Di Alam Suratma terdapat bank ghaib, untuk menukar sejumlah pahala, menjadi mata uang Dunia

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 14, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Karma CafeWhere stories live. Discover now