16. More Deeper

28.9K 2.3K 500
                                    

Makin Mark curiga, makin di tantang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Makin Mark curiga, makin di tantang. Siapa? Ya Lee Jeno.


|--------HOCKEY BOYS!--------|
-CheonsAegi-


Setelah beberapa langkah keluar dari mobil Mark, wajah Jaemin berubah lega sambil menghela nafas.

"Ini sulit, beruntung dia masih percaya." gumamnya lalu segera masuk ke dalam apartemen.

Baru saja ia menutup pintu, Jaemin dikejutkan dengan sepasang lengan yang memeluk pinggangnya dari belakang.

"H-Heyy!" pekik Jaemin panik karena tiba-tiba di dalam apartemennya ada orang.

"Ssstttt~ jangan teriak, nanti tetanggamu marah."

"Huh? Jeno?" langsung saja Jaemin melepas pelukan itu untuk menatap empunya tangan.

"Lama sekali, apa kau car sex dulu dengan Mark?"

"Hei hei! Apa-apaan kau langsung menuduhku?"

"Aku tidak menuduh, aku hanya bertanya." balas Jeno yang tidak ditanggapi Jaemin.

"Bagaimana kau bisa masuk ke sini? Darimana kau tau password apartemenku?" tanya Jaemin sedikit kesal.

"Tidak tau sebetulnya. Aku hanya coba-coba buka dengan nomor yang aku tau saja. Ternyata kau cukup manis ya, mengatur password apartemen dengan tanggal lahir Mark Lee. Wow~" jawabnya santai.

"Jen, kau tidak bisa seenaknya masuk hanya karena aku mengizinkanmu datang ke sini."

"Aku tidak seenaknya, aku hanya beruntung hari ini. Kalau semua angka yang aku tebak salah, tentu aku tidak akan bisa masuk. Salah siapa, hng?"

"Ck! Ah, sudahlah!!" karena terlalu lelah untuk berdebat, Jaemin memilih pergi ke kamarnya dan duduk di sisi kasur.

"Ada apa denganmu? Kau marah hanya karena aku berhasil masuk apartemenmu? Cih~ kekanakan." ucap Jeno santai sambil bersandar di dinding dengan melipat kedua tangan.

"Hei! Kau tahu? Aku tadi hampir ketahuan Mark hanya karena parfum sialanmu itu menempel di bajuku! Argh! Aku benar-benar panik tadi, ditambah kau masuk apart-ku seenaknya, benar-benar membuatku jengkel."

"Ohh.."

"Apa? Hanya itu responmu?" Jaemin terlihat semakin kesal.

"Lalu aku harus apa? Berlutut dan minta maaf di bawah kakimu?"

"Ck! Masa bodo. Jangan ganggu aku."

Jaemin pun pergi begitu saja menuju dapur untuk mengambil air dingin. Kepalanya panas dan dadanya masih menyisakan kesal, terlebih pria Lee yang ada di rumahnya ini begitu menyebalkan.

Setelah minum beberapa tegukkan Jaemin menghela nafas lega. Paling tidak tubuhnya sudah sedikit lebih segar setelah minum. Tiba-tiba sepasang tangan kekar kembali memeluk pinggang Jaemin lalu menyandarkan dagu di bahunya.

HOCKEY BOYS! √Nomin ft MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang