23. Good Chance

19.8K 2.4K 273
                                    

Itu yang kemarin nagihin kaya orang malak baca note terakhir ga? Aku juga bakalan update kalo jumlah votenya terpenuhi, tapi lusa kemarin jumlah vote masih kurang makanya aku ga update. Dan ganti updatenya hari ini biar ini ff cepet selesai karna aku udah masuk magang + skripsi. Hmzz... okelah..

ENJOY~!


|--------HOCKEY BOYS!--------|
-CheonsAegi-


Suara kasur berdecit, serta baju-baju berserakan di lantai sebuah hotel. Di balik selimut putih yang membalut, dua insan terus mendesah sambil mengejar kepuasan dunia yang begitu memabukkan. Setelah kejadian di halte bus, Jeno langsung menarik Jaemin menuju hotel terdekat. Gairahnya sudah tidak bisa terbendung lagi mengingat rumah mereka cukup jauh dari sini. Jeno bisa saja hilang fokus saat berkendara hingga kehilangan keseimbangan, jadi lebih baik ia mencari hotel terdekat.

"Aghhh fuck me-hhh~!" Jaemin semakin melebarkan kedua kakinya. Kedua tangannya pun meremat pantat Jeno dan membantunya untuk masuk lebih dalam. Ia merasa amat dicintai dan didambakan oleh Jeno yang sialnya membuat seluruh kewarasan Jaemin lenyap begitu saja.

"Yahh! Kill me Lee -aghhhh... kill me with your dick~"

Jeno semakin terbakar mendengar dirty talk yang Jaemin lontarkan. Suara hentakan kemaluan semakin cepat dan juga basah. Nafas Jaemin pun semakin tersenggal-senggal, begitu pun dengan Jeno yang mengerang dalam.

"Jenohh... aakhhhhhh!" pekik Jaemin saat pria Lee itu mengeluarkan cairannya telak di dalam tubuh Jaemin yang juga klimaks. Tubuh kecil dan langsing itu bergetar hebat merasakan kenikmatan yang terus membuatnya candu.

Jeno mengecup bibir Jaemin beberapa kali, lalu ia membaringkan diri di sampingnya. Senyum puas tidak hilang dari wajah Jeno, begitu pun dengan Jaemin.

"Ini hadiah yang tidak akan pernah kulupakan." ucapan Jeno membuat Jaemin menoleh.

/Chup!/

Jaemin mencium pipi Jeno lagi untuk memberikan respon. Setelah itu ia masuk ke dalam pelukan Jeno yang hangat.

"Jen."

"Hm?"

"Sepertinya..."

"Yaa?" tanya Jeno pelan saat Jaemin terdengar ragu.

"Uhmm.. sepertinya, aku harus mempertimbangkanmu."

"Huh?" Jeno langsung menatap mata Jaemin.

"Mempertimbangkanmu untuk menjadi kekasihku."

"Hei, kau bercanda?" Jeno tampak tak percaya dan juga senang.

"Tidak, aku serius."

"Lalu Mark?"

"Aku akan memikirkannya lagi, yang jelas kau akan kupertimbangkan. Kau mau menunggu, 'kan?"

"Aku akan selalu menunggumu, Jaemin." dan Jeno kembali menarik Jaemin ke dalam ciuman. Bukan ciuman penuh nafsu, namun ciuman lembut penuh perasaan.

"Oh ya, aku mau tanya. Dari mana kau tahu aku ada di halte?" Jaemin bertanya setelah tautan bibir mereka ia lepas sepihak.

"Aku telepon Yangyang."

"Oh! Jadi itu telepon darimu?"

"Tentu saja, kau pikir Yangyang akan meninggalkanmu begitu saja? Dia itu sangat tepat janji."

HOCKEY BOYS! √Nomin ft MarkhyuckWhere stories live. Discover now