31. MEMORABLE

9.9K 488 1
                                    

YASHHH double upppp !! 🔥🔥

.

.

31. MEMORABLE

Nathan memukul samsak di hadapannya dengan brutal dan tanpa berhenti. Dia sudah melakukan aktivitas ini sejak beberapa jam yang lalu. Cowok dengan kaus polos hitam dan sarung tangan tinju yang menyelimuti kedua tangannya tidak tidur semalaman karena satu hal yang masih menggantung di dalam pikirannya.

Semalam, tepatnya pukul dua pagi-setelah puas memperhatikan wajah tenang Natasha yang tengah tertidur-Nathan mengantar Natasha sampai di rumahnya dengan selamat.

Namun, Nathan menemukan sebuah kejanggalan saat sampai di rumah Natasha. Dia melihat seorang pria yang nampak tak asing baginya di rumah gadis itu. Tepatnya di ruang tamu. Pria itu duduk dengan ponsel yang menempel di telinganya. Tersenyum dan tertawa pelan dengan orang di telepon. Bahkan dia yang menyuruh Nathan memasuki kamar anak gadisnya tanpa peduli pukul berapa saat itu dan siapa yang mengantar anak gadisnya pulang.

Seperti bukan ayah yang baik.

Nathan merasa pernah melihat wajah pria itu, tapi dia lupa kapan dan di mana dia melihatnya. Namun, ketika melihat dan tahu watak pria itu, entah kenapa Nathan punya firasat buruk terhadapnya.

Anggaplah Nathan tidak sopan karena asal menebak sikap orang tua Natasha yang tak dia kenali sama sekali. Tapi insting Nathan yang begitu kuat berkata demikian.

DUAGH!!

Itu adalah pukulan terakhir yang Nathan berikan untuk samsaknya.

Selepas membuka sarung tangan tinjunya, Nathan keluar dari tempat bela diri itu. Kemudian dia mengambil langkah menuju dapur, mencari minum ataupun makanan yang ada di sana.

"Nathan?"

Cowok itu menatap wanita berbaju ketat yang berdiri beberapa langkah darinya sekilas, tanpa menjawab panggilan dari wanita itu Nathan meneguk air dari gelas dengan sekali teguk.

"Nathan?!"

Nathan mengambil kaleng berisi soda dari kulkas lalu meneguknya hingga tandas. Melupakan rasa kembung yang dirasakan perutnya.

"NATHAN!"

Pemilik nama itu menaikkan kedua alisnya sekilas sambil menggigit buah apel yang ada di pantry. "Saya denger. Gak usah teriak. Anda hanya mengganggu ketenangan Oma."

"Mama panggil kamu dari tadi tapi kamu gak menyahut. Apa itu sopan, Nathan?" tanya wanita berbaju ketat pada Nathan sambil memicingkan matanya.

"Siapa yang mengundang Anda kemari?" Nathan mengangkat alis sebelah.

"Mama ingin menjemput kamu, Nathan. Kenapa kamu betah tinggal di rumah ini? Kenapa kamu tidak tinggal bersama Mama dan Papa?"

Sandiwara dimulai.

"Lebih baik saya tinggal dengan Oma." Nathan menatap wanita dengan pakaian ketat dengan seringai di bibirnya. "Pakaian khas jalang," gumam cowok itu berat.

"Jaga ucapan kamu, Nathan! Mama nggak pernah ngajarin kamu berucap seperti itu kepada orang yang lebih tua!" tekan wanita itu.

"Ya. Keadaan yang membuat saya seperti ini," tegas Nathan kemudian dia pergi meninggalkan wanita tadi dengan tatapan sinis.

Wanita itu, Nathan tidak bisa mengelak. Dia adalah ibu kandung Nathan.

* * * *

"MISS YOU BADLY, SIS!!" pekik Selena saat berhasil masuk ke dalam kamar milik Natasha yang nampak nyaman sekali untuk ditempati.

Kedua gadis cantik itu berpelukan melepas rindu.

NATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang