47. FIND THE ANSWER

7.1K 421 25
                                    

47. Find The Answer

Hari semakin larut. Hujan turun lumayan deras diikuti suara gemuruh di langit yang suaranya menyeramkan. Sepasang insan duduk di bawah tenda tukang roti bakar ditemani bisingnya suara air hujan juga kendaraan.

Natasha menikmati roti bakarnya dengan khidmat. Berbeda dengan Nathan yang sibuk dengan ponselnya sejak tadi. Entah apa yang cowok itu kerjakan, kelihatannya ia serius sekali. Natasha tidak ada niatan bertanya soal itu, ia tak mau mengganggu.

Nathan kemudian menyimpan ponsel hitamnya ke dalam saku. Kedua tangannya terlipat di depan dada. Kerutan di dahi cowok itu muncul meski samar. "Di acara sekolah nanti, alumni-alumni Rajawali dari Rajasakti bakal dateng. Pasti acaranya makin rame."

"Bagus dong," sahut Natasha.

"Perasaan gue selalu nggak enak kalau alumni Rajawali bakal turun tangan," ujar Nathan tak berbohong. Perasaannya memang tidak enak sejak tadi.

"Apa ini ada hubungannya sama Leo dan Wolf?" tanya Natasha hati-hati.

Nathan mengangguk. "Mungkin. Bisa jadi ada orang lain juga yang terlibat di sana. Entah Ziveric atau si pengkhianat di Rajawali."

"Ziveric? Bukannya mereka semua udah ditahan?"

"Enzo bilang, masih ada satu anggota Ziveric yang tersisa." Jakun Nathan naik-turun. Cowok itu menatap lurus dengan pandangan serius. "Pengkhianat itu, pasti bagian dari anggota Rajawali."

"Lo yakin?"

Nathan mengangkat bahu. "Kalaupun benar, gue emang harus ambil tindakan untuk pengkhianat itu. Itu konsekuensinya."

"Gimana kalau pengkhianat itu salah satu di antara temen deket lo?" Nathan menoleh setelah mendengar perkataan Natasha. "Apa lo akan keluarin dia dari Rajawali?"

Nathan tertawa ringan. "Kalaupun ada, siapa, Sha? Gue naruh kepercayaan besar cuman sama mereka di sini." Cowok itu menggeleng ringan. "Gue nggak yakin ada satu anggota Ziveric di antara mereka berenam."

Natasha juga berharap begitu. "Tapi mulai sekarang lo tetep harus hati-hati, Nath. Pengkhianat nggak mandang bulu buat nyakitin orang. Mereka bahkan bisa nyakitin keluarga mereka sendiri. Be aware." Perempuan itu memberikan senyum menenangkan.

Nathan balas mengangguk.

"Gue boleh tanya sesuatu sama lo, Nath?"

Nathan mengangkat segaris alisnya sempurna.

"Kalau gue boleh tau, siapa Alanna?"

Pertanyaan Natasha tak membuat Nathan terkejut, ia justru terdiam cukup lama. Sementara Natasha yang mendapati Nathan tak kunjung membuka suara pun jadi merasa tidak enak. "Sorry kalau pertanyaan gue mengganggu lo. Gue cuma penasaran siapa cewek itu."

"Aevanna yang kasih tau lo soal ini?" Tanpa bertanya pun sebenarnya Nathan tahu. Soalnya hanya Aevanna yang saat ini dekat dengan Natasha dan gadis itu cukup tahu soal ini.

"Lo pasti tahu penyebab Alanna meninggal. Dia diperkosa sama Leo tepat sehari sebelum acara ulang tahun SMA Pelita Harapan diselenggarakan." Nathan menjeda ucapannya dalam beberapa detik. Kembali mengingat-ingat kejadian hampir setahun yang lalu.

Natasha menelan ludah. Tiap kali ia mendengar insiden pemerkosaan, tubuhnya selalu saja mengeluarkan keringat dingin.

"Hari ulang tahun Rajasakti dan Pelita Harapan itu sama. Acara yang diselenggarakan dua sekolah itu juga sama. Sebelum kejadian hampir setahun lalu, tepatnya pada saat ada satu personil Rajawali yang meninggal karena bunuh diri, senior-senior Rajawali belum pernah ada yang turun buat acara sekolah kayak begini. Hanya anggota kelas sepuluh sampe dua belas yang jaga area sekolah. Kami nggak tau apa-apa soal insiden pemerkosaan yang dialami Alanna sehari sebelumnya. Cewek itu sama sekali nggak nunjukin kalau dia baru aja jadi korban kekerasan seksual. Tepat saat acara selesai, kami semua denger berita dari murid Pelita Harapan kalau Alanna meninggal karena bunuh diri.

NATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang