50. HOW COULD IT BE?

7.9K 384 7
                                    

haii!! kangen nggaak sama Nathan??? aku minta maaf banget yaa udah ngaret setahun >0< 

anyway kalian lagi sibuk-sibuknya PTM di sekolah nggak sih?? kalau aku iya. andddd aku mau ngucapin HAPPY NEW YEAR, semuanya!!! 

sebelum baca chapter ini, kalian wajib follow akun wattpad aku also tiga instagram ini ya

Instagram accounts:
etherischa
nathan.garendra
natashameiraa

happy reading!

***

ini buat yang kangen sama Nathan

ini buat yang kangen sama Nathan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

50. HOW COULD IT BE?

Lingga langsung menjatuhkan tubuhnya di sofa begitu sampai di markas. Tubuhnya lelah karena sudah bekerja seharian. Mulai dari mencari bukti pelat nomor milik pengkhianat itu sampai menghampiri Violet yang sejak pagi tadi tak berhenti memarahinya.

"Habis dari mana lo, Ga? Lecek amat tuh muka kayak baju belom disetrika," celutuk Bagas.

"HAMBA LELAH, TUHAN!"

Virdy menyambar, "Nih barusan gue beli sop iga, makan sono! Eneg gue ngeliat muka lo. Udah mirip gembel." Jarang sekali Virdy berbuat baik begini kepada Lingga. Biasanya, anak itu harus diberi umpan dulu baru berbuat.

Wajah Lingga yang awalnya lecek mirip baju yang belum disetrika pun kini berubah cerah. Setidaknya, lebih baik. Lingga bangkit dari sofa lalu memeluk Virdy sekilas dan berucap terima kasih banyak pada sahabatnya yang satu itu. "Boleh juga lo, Dy. Tumbenan baek ke gue, semoga jin baik di tubuh lo tetep idup di sana ampe tua."

"Bangsat! Mana ada jin!" ucap Virdy tak terima.

Lingga nyengir lebar. Ia mengajak Bagas pergi makan bersamanya, tetapi Bagas menolak karena ia sudah makan sebelum Lingga kemari. Alhasil, Lingga beranjak ke ruang makan seorang diri.

Di ruang makan pun ramai anak Rajawali. Mereka sama-sama makan sop iga. "Buset, Virdy banyak juga duitnya. Sampe anak-anak dibeliin semua."

"Apa kata lo?"

Lingga menoleh. "Eh, Neng Rianna. Makan, Neng." Cowok itu menawari baik-baik.

"Asal lo tau, ini semua gue yang beli. Bukan Virdy."

"Loh?"

Tanpa berniat menjelaskan panjang lebar kepada Lingga yang mustahil ucapannya dimengerti, Rianna pun pergi dari sana dengan wajah malas. Malas meladeni Lingga. Suasana hatinya juga sedang tidak baik sekarang. Lagipula, niatnya membelikan makanan untuk anak-anak Rajawali itu agar dirinya mendapat pujian dari Nathan. Tapi, sial, cowok itu pun sama sekali belum datang.

"Yeh, gitu doang ngambek." Lingga mencibir. Kembali menyiapkan makanannya di piring. "Gue butuh alesan. Kenapa cewek itu kalau ngambek gampang bener? Cowok selalu gak bisa ngambek. Kalau cowok yang ngambek, malah diambekin balik. Emang cewek makhluk ajaib di muka bumi," cerocos Lingga.

NATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang