36. INSIDEN (2)

8.3K 433 14
                                    

36. INSIDEN (2)

Keadaan area belakang SMA Rajasakti sudah berubah total.

Darah berceceran di jalan, senjata-senjata tajam banyak yang jatuh di lantai. Orang-orang di sana dengan ganasnya memukuli tubuh lawan satu sama lain. Membabi buta lawannya hingga banyak orang yang tumbang di aspal.

Anggota Ziveric berusaha menumbangkan Rajawali dengan senjata tajam. Segala cara mereka lakukan demi menumbangkan lawan, mulai dari menyiapkan banyak celurit, gas air mata, balok kayu yang ditancapi paku, dan banyak lagi.

Sementara Rajawali melawan anggota Ziveric dengan tangan kosong. Nggak ada yang bawa senjata. Mereka mampu melawan semua anggota Ziveric dengan kedua tangan mereka yang tak dilindungi apapun.

Enzo menyerang Nathan dengan brutal, seakan dendam yang ditahan begitu lama olehnya tersalurkan saat ini juga. Tapi Nathan melawan tak kalah kuat. Tenaga Nathan lah yang paling kuat kalau dibandingkan dengan Enzo. Justru perbandingannya amat jauh. Makanya, Enzo duluan yang babak belur. Sedangkan Nathan hanya dapat satu luka di bagian tulang pipinya.

Tubuh Nathan itu mirip seperti baja. Kena pukulan Enzo aja dia nggak mengaduh sama sekali. Dia udah sering mendapat kekerasan yang lebih dari itu. Udah biasa, katanya.

Nathan kerjaannya berantem terus. Nggak ada rasa bosan apalagi takut. Jiwa pemberaninya memang sudah mendarah daging.

"Gimana pacar lo? Mau gue suruh anak buah gue buat seret tuh cewek ke sini?" Tawaran yang buruk. Enzo langsung dapat pukulan keras dari Nathan.

Enzo membuang ludah. "Pacaran kok di atas atap. Mau sekalian bunuh diri berdua? Biar mati bareng? Hahahaha."

DUAGH!

"Arghhh." Enzo mengerang ketika Nathan menendang keras perutnya.

"Berani lo?" Nathan berjongkok sambil menatap Enzo dengan nyalang. "Kalau lo sampe berani apa-apain tuh cewek. Jangan harap bisa lari lo dari gue."

"Bajingan," desis Enzo. Cowok itu sampai tersungkur di aspal saking kuatnya tendangan Nathan yang diberikan untuknya barusan.

Nathan mengambil lirikan ke arah gedung sekolah. Pikirannya kini bercabang ke mana-mana.

Enzo sialan. Dia dan anak buahnya bikin orang-orang jadi ketakutan di dalam gedung sekolah. Rajasakti mendadak jadi berantakan karena ulah Enzo. Nathan nggak terima.

Nathan melirik lagi ke arah Enzo sekilas, lalu melirik gedung sekolahnya lagi. Memastikan sesuatu.

Enzo diam-diam bergerak mengambil pistol di sakunya.

Kemudian Enzo berdiri dengan cepat. Dia mengarahkan pistol tersebut ke arah Nathan dan langsung menarik picu senjata tersebut hingga akhirnya terdengar bunyi tembakan dua kali yang membuat semua orang kaget.

"NATHAN!" Lingga berseru.

Kening Nathan berkerut dalam ketika ada sesuatu yang menghantam kuat bahu kanannya. Kaki cowok berbadan kekar itu dengan spontan mundur sedikit ke belakang.

Nathan berdiri tegap. Memperhatikan Enzo dengan tatapan datar. Darah yang keluar dari bahu kanannya mulai merembes ke kemeja sekolah Nathan. Hingga kemeja cowok itu jadi dibanjiri darah.

Virdy menyaksikan peristiwa itu dengan tubuh yang melemas. Begitu pula dengan Justin, cowok itu membuka mulutnya syok. Syok berat. Bahkan Lingga dan Arka pun seakan tak bisa bergerak dari tempatnya. Mereka semua mematung. Menyaksikan banyaknya darah yang menetes di sekitar Nathan.

Lengan bagian kanan Nathan sudah rusak parah. Seolah udah nggak bisa bergerak lagi. Tapi, masih tersisa satu tangan lagi. Nathan bisa menghabisi Enzo dengan satu tangan tersisa.

NATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang