40. Perkara Instagram
Lingga melihat Natasha yang berjalan di dekat lorong ruang guru sendirian dengan setumpuk buku di kedua tangannya. Mengingat ada hal yang ingin Lingga beritahukan pada gadis itu, Lingga pun menghampirinya.
"Natasha."
Perempuan berambut sepunggung itu menoleh saat namanya dipanggil. Kedua alisnya naik ketika melihat Lingga mendatanginya dengan wajah semringah. Cowok itu tanpa basa-basi langsung berujar, "Gue ke sini mau nyampein kabar baik buat lo."
"Soal apa, Ga?"
"Soal Nathan, Sha."
Jantung Natasha langsung berdegup kencang setelah mendengar nama Nathan. Perempuan itu mulai menduga-duga hal yang akan disampaikan oleh Lingga di dalam hatinya. Natasha berharap semoga saja harapannya benar. Jika benar, Natasha akan merasa lega.
"Pagi tadi, kami dapat berita dari Om Harris. Nathan udah siuman. Tapi gue minta sama lo untuk menutup rapat soal berita ini ya. Gue minta jangan ceritain ini ke siapa-siapa dulu. Termasuk ke Violet dan temen-temen lo. Gue dan anak-anak Rajawali yang lain udah sepakat buat nutup berita ini rapat-rapat. Kita kepenginnya orang-orang nggak tau keberadaan Nathan dan keadaan Nathan sekarang."
Natasha mengangguk menyetujui tanpa banyak bertanya. Hatinya lega saat tahu berita ini. "Gue bakalan simpen berita ini rapat-rapat, Ga. Thanks ya informasinya."
"Santai, Sha. Gue emang niatnya pengin ngasih tau lo biar lo nggak kepikiran terus soal Nathan. Violet cerita, lo sering murung di kelas karena ngegalauin bos gue. Bener ye?"
Natasha menukik alisnya. "Enggak." Perempuan itu mengelak cepat. "Gue nggak ngegalauin Nathan."
Lingga cengengesan. "Ya elah Bu Bos pake malu-malu kucing."
"Jangan sebut gue begitu, Ga. Biasa aja. Gue bukan bos lo."
Lingga menahan diri untuk tidak menyerocos panjang lebar lagi karena Natasha terlihat mulai tidak nyaman.
"Kalau gitu, gue duluan, Ga. Udah ditungguin Bu Desi di kelas."
"Eh ehh bentar Sha. Nanti sore kalau sempet, lo dateng ke markas Rajawali ya. Gue sama anak-anak Rajawali yang lain ngundang lo buat dateng."
"Memangnya ada acara apa, Ga?"
Lingga tidak menjawabnya, justru cowok itu mengalihkan topik dan menyuruh Natasha untuk kembali ke kelas. Cowok itu menoleh ke arah dinding di belakangnya ketika merasa dirinya diperhatikan dari sana. Mungkin hanya firasatnya saja yang berkata begitu, karena saat Lingga menoleh ke belakang tidak ada siapa-siapa di sana.
****
Markas Rajawali semakin sore semakin ramai. Orang-orang datang dan pergi silih berganti. Keadaan markas ramai ditemani suara iringan piano yang dimainkan Virdy. Banyak dari teman-temannya yang kaget karena anak yang mereka kira hanya bisa membuat kericuhan ternyata bisa memainkan lagu berjudul See You Again dari Wiz Khalifa dengan gayanya sendiri. Meski permainannya belum sebagus dan serapi Zaden, namun kecakapannya mampu membuat teman-temannya menganga tak menyangka.
Mereka makin kaget lagi ketika mendengar Virdy yang memperdengarkan suaranya meski dalam keadaan tak sengaja alias spontan.
"Kemasukan si Sumarni anjing tu orang," ujar Justin yang masih tidak menyangka dengan kenyataan. "Dari dulu, gue kagak pernah denger itu orang nyanyi. Denger dia ngomong aja nadanya udah fals. Apalagi nyanyi."
"Kalo dari dulu gue tau suaranya begini mah gue udah suruh ngamen nih anak," sesal Fauzan.
"Itu anak abis nelen autotune kayaknya."
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHAN
Teen FictionTentang Nathan Garendra, cowok ganteng yang terkenal galak, beringas, sering berkelahi, pongah, dan tidak tahu aturan. Membuat seorang gadis bernama Natasha Ameira si pecinta kerapihan dan kedisiplinan jengah melihat penampilan apalagi kelakuan sok...