Chapter 25: Rascal

1.1K 120 2
                                    

"you can not keep this secret forever

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"you can not keep this secret forever."

🎶Talk to me. There's nothing that can't be fixed with some honesty. And how it got this dark is just beyond to me. If anyone can hear me switch the lights, oh oh🎶

Gama mengelap meja di cafe tempatnya bekerja, dengan cekatan dan buru-buru. Sudah jam setengah sembilan malam dan dia juga ingin cepat pulang. Kasur kostnya begitu empuk sampai-sampai dirinya sudah rindu. Tubuhnya lelah dipenuhi keringat karena selain mengurusi Tugas Akhir, dari pagi tadi pelanggan Cafe sedang ramai-ramainya.

Suara pintu berkerit membuat kepalanya menoleh, dengan wajah penyesalan, Gama berteriak kepada pengunjung Cafe yang baru saja datang. "Maaf Kak sudah tutup."

Lelaki berpenampilan misterius, tinggi badan di atas rata-rata, memakai topi dan jaket hitam itu mengangkat satu alisnya ke atas dan tersenyum. Tanpa mengucapkan sepatah katapun, ia pergi meninggalkan Gama menuju mobil jeep hitam yang terparkir tak jauh dari bangunan Cafe.

"Dih, aneh banget?"

Gama berjalan menutup pintu dapur, melepas apronnya dan meraih tas yang terletak di atas salah satu meja. Tak lupa dirinya mengunci pintu depan dan menarik folding gate besi di lapisan luar sebelum akhirnya berjalan ke motor dan tancap gas.

Mobil jeep tadi masih ada di sana, baru bergerak ketika dia bergerak.

Gama mau berburuk sangka. Mobil di belakangnya ini sedang membuntuti dirinya. Dengan rasa kesal, Gama mempercepat laju motor yang ia kendarai, menembus gelapnya malam Adire tanpa menoleh. Tiba-tiba mobil itupun mempercepat lajunya, membunyikan klakson dan menyalip mahasiswa itu, hilang di tengah gelap. "Apaan dah, kocak lo."

Kalau memang teror itu benar-benar nyata, siapa orang dibalik ini semua? mengapa orang itu meneror ia dan kakaknya?

Apakah dari pihak keluarga suami kakak perempuannya?

Ataukah dari pihak saingan politik suami Kakak perempuannya?

Dan yang terpenting, apa yang mereka inginkan?

Suara getar ponsel membuyarkan lamunan Gama yang berjalan di parkiran kost setelah memarkirkan motornya di sana. Benar saja, nama kakaknya tersemat di layar.

Pasti, orang itu habis mengancam kakaknya.

**

"Abis fitting?" Thania bertanya pada Dara yang memasuki ruangannya, cukup takjub dengan usaha Dara menemuinya hanya untuk mengantar permen ke ruangannya. Agensi berada di lantai 21 sementara tempat Thania dan Yonaviar bekerja--anak perusahan Agensi Dara, berada di lantai 23. Ini alasan saja sebenarnya, karena Dara begitu kesepian berada di lantai 21 itu. Dia tidak memiliki teman, meskipun citranya sudah diperbaiki, banyak orang masih menganggapnya kotor karena berhubungan dengan gembong narkoba.

Antistrafei ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang