Chapter 3: Sean Struggle

7.4K 889 197
                                    

Sean pov.

"Love you forever, like the moon love the earth in the night skies

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Love you forever, like the moon love the earth in the night skies."

🎵If I could make you feel so rich, I don't mind feeling poor. There's something about you so addictive had me needing more🎵


Dara berjalan keluar tergesa sementara Sean masih terduduk di sofanya, laki-laki itu memandang sang puan dari tempatnya duduk, membiarkan Dara pergi dari apartemennya. Bukan karena tidak sayang, tapi menurut Sean, Dara butuh waktu untuk sendirian. Sean mengerti bahwa wanita itu barusan benar benar terpukul. Yang tadi, Sean mulai duluan, tapi malah dirinya yang menghentikan.

Sean menarik napasnya yang berat, tangannya memegang pelipis dan memejamkan mata.Tadi, hampir saja ia lepas kendali. Kontrol atas dirinya hampir saja hilang dan ia nyaris menyentuh Dara lebih dari yang seharusnya. Sean merutuki dirinya sendiri. Dara selalu membuatnya mabuk dan mencandu, kekasihnya itu masih saja membuat dirinya ingin melakukan sesuatu lebih dan lebih lagi, membuat jiwanya menuntut untuk mendapatkan hal yang lebih dari cukup. Beruntungnya kesadaran itu dapat ia pegang kembali. Entah setan apa yang merasukinya tadi.

Jika tadi ia tidak kunjung sadar, apa yang ia lakukan pada gadisnya itu?

Sean menyukai Dara, ralat. Mencintainya dengan sangat. Perempuan itu adalah alasan ia untuk tetap tegak berdiri, menunjukkan bahwa dirinya kuat. Benar, laki-laki itu berusaha kuat karena ingin melindungi gadisnya di kemudian hari.

Dara adalah perempuan yang mampu membuat Sean jatuh sedalam-dalamnya, membuat Sean berpikir bahwa dunianya yang elit itu akan jadi hambar bila dibandingkan pergi bersama kekasih yang menjadi alasannya mencinta, perempuan itu membuat Sean lupa bahwa ia masih tinggal di bumi, bukan di surga. Dara mampu membuat laki-laki itu mengabadikan namanya di dada sebelah kiri, padahal Sean adalah tipe laki-laki yang bahkan enggan merokok, Sean adalah tipikal laki-laki yang tidak mungkin mentatto tubuhnya, namun untuk satu perempuan, ia rasa harus.

Sean kembali membenarkan posisinya, sesaat sebelum beranjak, laki-laki itu melihat dirinya di pantulan cermin, tepat di depannya. Ia berantakan.

Iya, Sean seberantakan itu dengan rambut yang sudah tidak beraturan, kemeja yang dikancing asal, nafas yang belum kunjung tenang. Laki-laki itu terpaku pada satu tanda di lehernya, ada tanda yang diberikan Dara disana tadi. Entah kapan perempuan itu membuatnya. Tangannya meraba setiap sisi dari si tanda yang memerah, menghantarkan debaran yang sama kerasnya. Matanya terpejam dan ia tersenyum kala mengingatnya.

Dara, perempuan itu menyalakan api dari setiap sudut perasaannya. Terbakar entah keberapa kali.

Matanya terbuka kembali saat dirinya mengingat pesan Dara, menghangatkan sup ikan. Laki-laki itu beranjak dari duduknya, menyeimbangkan tubuhnya sebelum melangkah ke Pantry dapur rumahnya. Ada semangkuk sup ikan kesukaan Sean disana.

Antistrafei ✓Where stories live. Discover now