Chapter 52: Him

4.7K 381 86
                                    

!playlist wajib wkwk!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

!playlist wajib wkwk!

"And in the end, all I learned was how to be strong alone. I wanna thank you, because you made me that much stronger, Dara."

🎵Here in the dark, In these final hours. I will lay down my heart and I'll feel the power. But you won't🎵

"Sumpah asli gak masuk akal banget seorang Yonaviar sialan ini cuti dan jadi sukarelawan!" Thania menggelengkan kepalanya.

"Gua butuh move on ya, anjing." Yonaviar menyipit.

"Ya kenapa gitu loh jadi sukarelawan, gak sekalian aja jadi biksu?" Leo ikut menimpali.

Satu jitakan mendarat di kepala Leo. "Anjing, sembarangan kalo ngomong. Biksu tuh mulia ya, orang kayak gue mana pantes. Lagian...." Yonaviar menggantung kalimatnya.

"Lagian apa?"

"Gue kristen, anjrit."

Tawa Thania dan Leo pecah seketika.

"Yon lo jadi ketemu Dara hari ini?"

Yonaviar mengangguk. Ia telah membuat janji dengan Dara, juga telah izin pada Sean untuk menyelesaikan semua dengan baik. Jadi hari ini lelaki itu menyiapkan hatinya.

Seusai menyelesaikan job memotret terakhirnya hari ini sebelum cuti selama dua bulan, ia menemui Dara di tempat ia memutuskan untuk menyukai gadis itu.

Rooftop Agensi.

Dara telah berada di sana, dengan terusan berwarna merah muda selutut. Perempuan itu terlihat cantik sekali, setiap hari Dara memang cantik, sih. Yonaviar menegakkan tubuhnya dan berjalan mendekati si gadis netra almond dengan surai hitam pekat yang masih berdiri memunggungi dirinya.

"Ra?"

"Hei Yon!"

Dara dan Yonaviar, keduanya tidak ada yang membuka suara untuk waktu yang lama, hingga Dara memutuskan menjadi seseorang yang pertama bicara.

"Yon, gue mau ngasih tau sesuatu... you might be surprised. Tapi sebelumnya gue mau minta maaf banyak-banyak..."

Yonaviar tersenyum. "Mau apa nih? Mau kasih tau apa? Lo hamil anak gue?" lalu lelaki itu terkekeh, mencoba tetap santai.

Dara membelalakan matanya. "Kok bisa tau?"

"Thania..."

Dara tersenyum kikuk. "Ah, iya bener.. Thania. Anak itu selalu jadi mata-mata lo ya, Yon?"

Yonaviar tertawa jenaka. "Iya bener." Maniknya menangkap wajah perempuan cantik di dekatnya. "Ra, Kenapa gue gak boleh tau? Lo mau ngerahasiain ini dari gue selamanya ya?"

Dara menghembuskan napasnya. "Niatnya emang gitu. Gue pengen pergi sama Gama dari Kamandaka tanpa ngasih tau lo... soalnya gue gamau lo tanggung jawab disaat hati gue buat orang lain, hehe. Because you deserve someone much better Yon..." Perempuan itu membenarkan rambutnya yang diterpa angin. "Tapi ujungnya gue malah milih balik sama Mas Sean. lo pasti benci gue banget ya?"

Antistrafei ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang