Chapter 24: Catwalk and Yonaviar

3K 367 93
                                    

"What if, you know the whole story of mine?"

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"What if, you know the whole story of mine?"

🎵How can this happen? How can this be?🎵


Andara terlihat gusar, diliriknya lagi penampang wajahnya di cermin. Berkali-kali gadis itu meyakinkan dirinya sendiri, bahwa ia pasti akan baik-baik saja. Riuh manusia di sepanjang runway cukup terdengar dari belakang panggung. Degup jantung si perempuan kian keras seiring dengan dibukanya acara.

Hari ini adalah hari dimana ia pertama kalinya tampil di peragaan busana pasca vakum sejenak dari dunia yang teramat dicintainya. Usaha ekstra keras dari dalam dirinya telah dikerahkan semaksimal mungkin agar dapat membawakan busana dari perancang mode kenamaan, Avilla.

Perempuan itu akan tampil di sesi kedua sebagai opening, lalu ia juga akan berjalan di sesi penutup sebagai model yang menutup pula. Dua kostum, dan keduanya penting. Tarikan napasnya, dipaksakan. Dara terlampau cemas.

Ketika ia mengingat bahwa suaminya bersembunyi di antara deretan audiens, membuat kadar kecemasannya banyak berkurang. Ia tersenyum sesaat sebelum menerima satu pesan.

Sean tidak dapat hadir, ada urusan partai dan kampanye yang mendesak.

Lagi-lagi si perempuan mendapat kecewa. Sean selalu pergi di detik terakhir Dara membutuhkan penguat. Itu yang membuat Dara agaknya sedikit linglung sebentar. Memikirkan Sean tak ubahnya membuat dia kecewa. Mendadak hati Dara terasa begitu gersang.

Perempuan kurang belaian? Dara ingin tertawa ketika memikirkan nama kasar untuk julukannya sendiri.

Tarikan napasnya cukup panjang kali ini. Tidak apa-apa, suaminya punya prioritasnya, pekerjaan Sean penting. Suaminya itu orang berpengaruh yang diandalkan partainya, keluarganya. Masalah Fashion show hari ini tidak boleh terlalu dibesar-besarkan olehnya. Nggak apa-apa Ra, nggak dateng bukan berarti nggak sayang... nggak apa-apa.

"Andara, standby!"

Salah seorang kru peraga berpakaian serba hitam menghampirinya tergesa dan membisikan sesuatu, memecah keheningan akibat lamunan sendu miliknya. Kru itu membantu berdiri dari duduk dan menuntunnya.

"Cantik banget," puji perempuan yang Dara tahu namanya Maya dari nametag yang terpasang di dadanya sebelah kanan. "Kamu cantik banget, yaampun. you gonna be my favorite!"

"Makasih, Maya." Senyum tulus Dara membuat Maya ikut menyunggingkan senyum manisnya juga.

"Semangat Dara! Pasti lancar, ku semogakan!"

Dara mengangguk kemudian, kepercayaan dirinya kembali bangun setelah mendengar sebuah pengharapan dari seseorang yang tak ia kenal.

Maya merogoh HT dari saku celananya. "M11 Andara, Ready!"

Antistrafei ✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora