2

564 77 1
                                    

Jennie segera berlari setelah pintu lift terbuka lebar. Tangannya tak berhenti menyeka air mata yang terus mengalir tanpa henti. Dadanya sesak menahan isakan, membuatnya merasakan sesak yang teramat sangat. Ia terus berlari menghiraukan para pekerja di loby menyapanya kala itu. Dengan baju berantakan, rambut yang tergerai acak tak mengurangi kadar kecantikan yang ia miliki.

Dengan kasar Jennie membuka pintu mobilnya, masuk lalu membanting dirinya di kursi kemudi. Melempar asal tas yang sedari tadi ia peluk di jok belakang. Tangan lentiknya memegang stir lalu menghantukkan kuat kepalanya disana. Tangisnya semakin deras mengingat kejadian beberapa menit lalu yang berhasil menghancurkan dirinya.

flashback on

Jennie yang tengah sibuk duduk mengotak-ngatik ponselnya, bibir mungil nya sibuk mengunyah brownies cheese cake lumer yang memanjakan lidahnya. Sofa yang diduduki nya bergoyang, tanda ada seseorang yang duduk. Tepat sekali Hyunjin saat ini duduk disamping Jennie. Duduk sambil memperhatikan Jennie yang mengacuhkannya. 5 detik hanya hening yang menghampiri. Hyunjin masih setia memperhatikan Jennie, matanya bergerak liar memerhatikan setiap item tubuh Jennie yang terbalut dress indah pas tubuhnya.

Hyunjin bergerak maju secara tiba-tiba bibirnya singgah di bibir Jennie. Jennie diam saja membiarkan hyunjin melakukan apa yang ia ingin kan. Setelah puas dengan bibir Jennie tanpa disangka Hyunjin turun ke leher membuat banyak hickey disana.

Jennie merasa tidak nyaman pun berusaha mendorong bahu Hyunjin untuk menjauh darinya, namun tenaga hyunjin lebih kuat membuat Jennie tak berdaya.

Tangan Hyunjin bergerak melempar kasar bantal yang menutupi paha mulus Jennie, membuat gadis itu terkejut dan merasakan takut secara bersamaan. Tangan kekar itu bergerak cepat menarik tali pita yang berada di kerah dress wanita itu sambil terus membuat hickey tanpa henti. Terdengar suara robekan kain yang ditarik secara kasar membuat Jennie berusaha sekuat tenaga menjauhkan Hyunjin dari tubuhnya.

Berhasil. Jennie bergegas berdiri dari duduknya, dan melihat robekan dibahunya pada dress yang ia kenakan. Dengan menahan tangis ia mantap tajam mata Hyunjin dan berteriak

"APAA YANG LO LAKUIN?!"

Tampak smirk yang terlukis indah di wajah rupawan Hyunjin, ia pun ikut berdiri dengan cepat meraih lengan Jenni lalu menarik dan kembali menciumi nya.

"h-hentikan" Jennie memberontak berusaha lepas dari Hyunjin, air matanya sudah luruh membasahi pipi mulusnya.

"ayolah sayang. Bermain sebentar bersama ku apa masalahnya?" bisik hyunjin.

"LO GILA" hardik Jennie melepaskan diri, lalu, menyambar kasar tas yang ia letakkan di meja samping sofa, membalikkan badannya cepat ingin meninggalkan tempat itu. Namun tangannya ditahan.

"ayolah.. Jangan jual mahal sama kekasihmu sendiri" bujuk Hyunjin dengan brengseknya.

"bajingan" umpat Jennie tangannya yang bebas meraih perabotan kayu di atas meja lalu memukulkannya ke lengan pria dihadapannya.

Hyunjin berteriak kesakitan namun masih berusaha menahan Jennie. Dengan amarah gadis itu memukulkan perabotan itu ke kepala hyunjin membuat cengkraman itu terlepas. Tanpa membuang waktu Jenni berlari meninggalkan Hyunjin yang tengah menahan sakit disana. Memencet tombol lift dengan tidak sabar, mengabaikan tatapan orang yang melihat penampilan nya begitu berantakan dengan sisi bahu terpampang jelas.

"brengsek" umpat Jennie memecahkan tangisnya.

flashback off



















jangan lupa vote and komen..

ImprisonedWhere stories live. Discover now