13

520 39 0
                                    

"Anda masih kesal?" Tanya pria dengan pakaian santai yang tengah berdiri di hadapan Jennie.

Jennie hanya diam menatap sekilas lalu kembali melemparkan pandangan nya pada sekelilingnya. Mata itu memutar cepat seperti mencari sesuatu, menggeledah seluruh isi ruangan. Jennie pun tak tahu apa yang tengah ia lakukan saat ini, ia hanya tidak ingin melihat wajah Taehyung, itu saja.

Taehyung yang merasa di abaikan menutup matanya sabar berusaha tak terpancing emosi.

"Mengabaikan ku?" tanya nya dengan suara rendah yang sedikit mengganggu Jennie kala mendengar itu. 'Itu terdengar--- menyeramkan? Atau menjijikkan? Apa Taehyung saat ini tengah berlagak untuk menjadi pribadi yang di takuti saat ini. Oh itu tak akan membuatnya takut' pikir gadis itu.

Namun entah mengapa tubuh Jennie seolah enggan untuk berani, bertolak belakang dengan hati dan pikirannya. Tidak seperti sebelumnya ia kini melihat ke arah Taehyung berusaha beradu tatapan meski nyali nya sedikit menciut kala tenggelam oleh tatapan Taehyung.

"Lagian ngapain mendadak ngomong formal, biasa juga lo-gue ngomongnya" Tutur Jennie membela dirinya.

"Bukankah seharusnya kita berbicara formal? Saya atasan anda saat ini, terlebih
umur saya lebih tua"

"Oh nyadar tua?" Jennie menahan tawa nya, tangan nya saat ini tengah menutupi mulutnya berusaha menahan tawa.

"Jaga omongan mu Jennie"

"Oke, tapi gue udah biasa ngomong santai gimana dong?"

"Terserah"

"Dih kaya cewe"

"Ayo" Ujar Taehyung berbalik badan berjalan meninggal kan Jennie yang menatap bingung.

"Kemana?"

"Lo harus liat tempat kerja lo kan?" Terkejut mendengar nya, Taehyung yang tadinya berbicara formal mendadak menjadi santai.
Namun tak mau mempermasalahkan itu, sejujurnya ini lebih nyaman di banding harus berbicara formal sepanjang waktu dengan atasannya itu. Karna dari awal pertemuan mereka tidak di awali percakapan formal menurut Jennie akan terasa aneh jika berubah seketika. Dan juga Taehyung itu tampak seperti orang yang bisa di ajak berbicara santai di mata Jennie.

"ahh iya juga. Eh tapi kok lo yang nemenin gue keliling? Gak punya keryawan emangnya?" Jennie berlari kecil memposisikan dirinya di samping Taehyung.

"Karyawan gue stress nanti sama lo" Jawab Taehyung cuek melirik Jennie yang berjalan tepat di samping nya membuat nya memutar mata melihat kelakuan Jennie.

"Lo juga gini di agensi lama lo?"

"Gini gimana?"

"Ngomong santai, ketus, selalu ngutarain isi pikiran lo saat itu juga. Dan termasuk jalan tepat disamping CEO perusahaan"

"Engga sih, baru kali ini"

"Kenapa?"

"Lo keliatan bisa di giniin" Jawaban Jennie yang dikemas se simple mungkin membuat Taehyung tak habis pikir dengan gadis ini.


***


"Jungkook!!" Suara nyaring menggelegar itu memenuhi seluruh ruangan perpustakaan. Seketika gadis dengan crop top pink terlihat canggung seakan membeku menjadi pusat perhatian orang-orang di perpustakaan.
Di ujung ruangan sana bisa ia lihat gadis dengan kacamata memandang nya kesal seperti akan membunuhnya disaat itu juga. Pikiran nya saat ini tengah sibuk mengutuk dirinya sendiri.

Lisa pun berlari kecil berusaha tak menciptakan kebisingan lagi, perlahan namun dengan langkah pasti menuju Jungkook. Jungkook berdiri diam memandangi Lisa dengan tingkah random nya itu.


"Ngapain teriak anjir?" Ujar Jungkook berbisik.

"Reflek gue" Juga ikut berbisik.

"Lo ngapain?" Tanya Lisa. Kedua orang itu kini telah bergerak meninggal kan tempat nya, berjalan beriringan sambil berbincang kecil.

"Ya belajar lah, lo ngapain?"

"Ikut lo belajar"

"Ngga boleh, lo ganggu"

"Dih engga, gue serius pengen belajar. Tapi bareng lo" Lisa memaksa dan terus mengikuti kemana Jungkook bergerak. Jungkook saat ini tengah melihat rak buku mencari buku yang ia ingin kan.

"Lo nempelin gue terus bukannya nyari buku itu yang serius pengen belajar?"

"Bareng aja baca buku nya biar sweet kaya di film-film" Gadis itu terus mengekor di belakang Jungkook hingga tak sadar pria dengan tubuh besar itu berhenti,  mengakibatkan Lisa yang bertubuh mungil menabrak punggung Jungkook.

Lisa meringis kesakitan mengusap dahinya kemudian menatap kesal Jungkook. Bagaimana tidak, tubuh pria itu sungguh besar dan kuat, bahkan hanya dengan terbentur di punggung nya saja itu cukup sakit bagi Lisa yang memiliki level sakit terendah.

"Makanya fokus, mau belajar atau pulang?" Tanya Jungkook.

Dengan cepat Lisa menjawab penuh semangat.

"Pulang"

"Yaudah sana"

"Ih sama lo lah"

"Ngga"


****

HUWAAA DAH LAMA BANGETTT YAKK
Ga sadar sumpaa ternyata udah 3 bulan lebih ga up😭

sorry bangett iyy kelupaan punya cerita🙂

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 01, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ImprisonedWhere stories live. Discover now