2 | tempat mengadu

9 0 0
                                    

"juan balikin botol minum gue!!" ochi berteriak sebal

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"juan balikin botol minum gue!!" ochi berteriak sebal.

"ju, ju, lempar sini ju." sahut felix.

beberapa bulan di kelas ini membuat ochi mulai sedikit demi sedikit mengenal sifat tiap anggota kelas yang lain. dan yang jelas, hanan dan juan tetap menyebalkan.

felix bersama teman dekatnya sejak kelas 10 yaitu aji merupakan mahluk yang setipe dengan hanan dan juan. selain itu ada galen yang kerjanya tidur di pojok kelas 24/7, ada harsen si cowok tampan dengan segudang perempuan, bintang si ketua kelas pendiam, javier si random yang tidak bisa ditebak,

dan bima—yang lebih sering dipanggil abim oleh ochi dan teman dekatnya—si soft boy idaman wanita.

ternyata dugaan ochi saat pertama kali melihat pemuda itu salah. dia pikir bima tipikal cowok galak dan dingin—sebab suaranya sangat berat kala itu—ternyata bima salah satu cowok penjunjung motto "keep calm and stay charm" alias dengan sifat kalemnya, cowok itu tetap menawan.

ochi menoleh ke pintu kelas saat merasa ada yang masuk kelas, itu bima dan javier, yang bisa dibilang upin-ipinnya kelas ochi.

melihat kehadiran bima, ochi langsung mengadu.

"abim, suruh juan balikin botol minum gue." ucapnya sedikit merengek.

sejak bima mengantar gadis itu pulang setelah diselingkuhi, tanpa sadar bima jadi tempat ochi mengadu. kebetulan pemuda itu lebih ditakuti oleh teman sekelasnya yang lain karena sifat tenangnya. sebab kata hanan, marahnya orang sabar itu menyeramkan.

jadi, ochi mengambil kesempatan itu.

"juan, balikin. jangan ganggu ochi terus." tegur bima.

juan mau tak mau berhenti mempermainkan ochi dan memberikan botol minum itu pada ochi.

"ah, gak seru lo, cil. mainnya ngadu sama abim." ucap juan sinis,

"cal cil cal cil." cibir ochi tidak senang dipanggil bocil. namun sedetik kemudian kembali tersenyum senang pada bima, "makasih, abim ganteng." katanya.

"hm, sama-sama."

ochi tidak tahu saja bima jadi gugup dibilang ganteng begitu.

"WOI BURU KE RUANG MUSIK." sasha berteriak dari ujung pintu sambil memasang gestur tangan menyuruh semuanya segera keluar kelas.

motto sasha menurut kelas ochi adalah no ngegas no life.

sasha bukan ketua kelas, tapi entah bagaimana cewek itu bisa tahu semuanya lebih dulu. seperti saat ini, bintang saja kalah info dari sasha.

"ayo, chi." ajak rere teman sebangku ochi.

reana—yang dipanggil rere—bersama salma si bule kelas bisa dibilang termasuk golongan si cantik incaran kaum adam. lalu jia si polos, lucy si sosok mama, dan sasha yang galak. kira-kira itu nama teman sekelas perempuan yang ochi kenal lumayan dekat.

ochi bangkit berdiri bersama teman sekelas yang lain menuju ruang musik.

bu ayu sudah ada di ruang musik saat kelas ochi datang. ochi dan yang lain melepas sepatu untuk ditaruh di rak sebelum masuk ke ruang musik.

sebab lantainya dilapisi karpet halus. jadi, tiap masuk ke ruang musik hanya memakai kaos kaki.

ochi harus berjinjit untuk menaruh sepatunya di rak bagian atas karena semua rak bagian bawah sudah terisi sepatu yang lain.

"sini gue aja." ucap bima yang tiba-tiba sudah berada di belakang tubuh ochi.

jujur saja ochi agak terkejut.

"makasih.. lagi, hehe." ochi cengar-cengir berterima kasih.

bima balas tersenyum sampai matanya membentuk bulan sabit ke bawah, "iya, sama-sama lagi juga."


gantian, sekarang ochi yang jantungnya jedag-jedug akibat senyum tampan bima.

abimanyu jendralWhere stories live. Discover now