Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"kelompok dua; abimanyu, oceanna, dan hanan."
ochi mendongak ketika namanya dipanggil. itu pembagian kelompok bahasa indonesia yang tugasnya mengobservasi suatu objek secara langsung dan didokumentasikan lalu buat laporan.
hanan menoleh ke belakang menatap ochi sekilas.
"tugasnya dikumpul saat pembelajaran berikutnya, ya, anak-anak."
ochi melotot mendengarnya. mata pelajaran bahasa indonesia berikutnya dua hari lagi. waktu mereka sempit.
setelah itu bel pulang sekolah berbunyi. setelah guru bahasa indonesia mereka keluar kelas ochi langsung menepuk bahu hanan.
"mapel selanjutnya lusa, tugasnya banyak, kita kerjain hari ini aja apa?" tanya ochi sembari membereskan alat tulisnya.
"gue si bisa-bisa aja. coba lo tanya abim."
ochi langsung menoleh ke tempat duduk bima, cowok itu juga sedang memasukkan alat tulisnya ke dalam tas.
"abim."
bima yang dipanggil langsung menghampiri ochi setelah menutup resleting tasnya. begitu juga dengan javier yang sebangku dengan bima, bedanya cowok itu menghampiri meja depan, ke tempat hanan dan juan.
"iya?"
"kerjain tugas kelompoknya sekarang bisa gak? soalnya kumpulnya kan lusa, gue takut gak kekejer. hari ini dokumentasiin objeknya aja dulu."
bima mengangguk-angguk. "boleh. tapi gue ambil kamera dulu ya di rumah?"
"pake hp aja gak apa-apa kok."
"pake kamera aja, chi. biar kualitasnya lebih bagus. gue sekalian mau makan bentar di kantin." sahut hanan menyengir.
"makanya kalo istirahat tuh makan, hanan, jangan malah main game." omel ochi sinis.
hanan membalas ochi dengan menggerakan mulutnya mengulangi kalimat ochi dalam konteks mengejek.
bikin ochi naik pitam. dia mengangkat kedua tangannya ke dekat kepala hanan, meremas-remas udara, menyalurkan emosinya.
bima tak kuasa menahan kekehan melihat kegemasan ochi.
"lo ikut ke rumah abim aja, chi." saran javier yang sejak tadi hanya memperhatikan.
kegiatan tangan ochi terhenti. dia menoleh kaget ke arah javier lalu bima. "hah? ngapain?"
