6 | jas osis milik bintang

5 0 0
                                    

"eh, main ke rumah galen yuk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"eh, main ke rumah galen yuk."

"kok gue?" galen yang namanya disebut-sebut melirik sinis pada aji, si pelaku.

"rumah lo paling pewe, gal." hanan menjawab dari tempat duduknya sambil meresleting tas.

semua kelas baru saja dibubarkan dua menit lalu karena para guru ada rapat dadakan. kebetulan tersisa tiga jam pelajaran terakhir sebelum pulang.

"ikuut. rumah lo beneran paling pewe, gal. paling gede, paling banyak makanan, paling adem. paling paling deh." salma ikut menyahuti.

galen menghela napasnya. "yauda, ayok."

semua yang berniat ikut ke rumah galen bersorak senang, termasuk bima dan ochi. sebab rumah galen itu sudah seperti markas bagi kelas mereka. rumah galen paling besar, bahkan rumah bima dan javier kalah, lalu stock camilannya pun berasal dari beraneka negara, dan terakhir, kamar galen sangat banget, nyaman lagi. saking nyamannya, salma suka numpang tidur.

tapi tempat nongkrong terbaik di rumah galen adalah di ruang tengahnya. selain sangat luas, sofa-sofa empuknya bisa dijadikan seperti kasur, alhasil bisa bersantai meluruskan kaki sambil sandaran, sambil menonton di TV 150 inci. bah, mantap lah.

baru saja penghuni kelas sebelas ips dua itu ingin keluar kelas, juan yang sudah sampai di pintu kelas langsung mengeluh keras.

"hujan, cok." katanya.

beberapa di antara mereka yang membawa motor ikut mengeluh keras, namun segera tergantikan dengan keributan rebutan nebeng dengan yang bawa mobil.

sementara yang lain sibuk rebutan, ochi diam. bingung ingin nebeng dengan siapa. harsen? sepupunya itu juga bawa motor, bahkan cowok itu sedang bersorak senang karena berhasil mendapat tumpangan.

salma dan rere juga sudah dapat tumpangan. hanan dan juan apalagi. sejak tadi keduanya ribut karena rebutan ingin menumpang di mobil galen. seakan lupa kalau kedua temannya yang lain, javier dan bima, juga membawa mobil.

ochi terlalu malas untuk ikut berkerumun berteriak-teriak ingin menumpang juga.

"chi, sama siapa?" hingga akhirnya suara ini muncul. siapa lagi kalau bukan bima.

"belum tahu." jawab ochi meringis. ia sedikit mendongak menatap bima di sampingnya. "lo bawa mobil?" tanya ochi.

"bawa. sama gue aja yuk?"

ochi tersenyum senang, mengangguk.

"ayo." ajak bima yang membuat ochi kebingungan.

"kita berdua aja? yang lain?" tanyanya.

"masih ada mobil javier." jawab bima, ia langsung menarik lengan ochi.

"eh, eh," ochi menahan tangan bima, berusaha menghentikan langkahnya. "tapi galennya belum jalan. ntar kalo kita sampai duluan gimana?"

abimanyu jendralWhere stories live. Discover now