02

8.1K 793 34
                                    

"Lah, kamu ngapain ke sini? Perasaan nggak ada janji deh," tanya Junkyu sewaktu lihat Haruto dan motor merah kesayangannya nangkring di parkiran fakultas FMIPA.

Yang ditanya serahkan helm warna hitam. "Pake. Jajan yuk, ayam geprek depan katanya enak."

"Tumben banget sih pacarku. Mau sok jadi boyfriend material ya?" Junkyu bertanya setelah duduk di jok belakang dengan aman.

Haruto menjalankan motor keluar dari parkiran menuju jalan raya dengan hati-hati. "Apaan, orang tadi ada urusan ke daerah sini makanya sekalian mampir. Kalau nggak gitu mah ogah, buang-buang bensin."

"Halah, pantesan."

Setelah beberapa menit berkendara, keduanya sampai di tempat makan yang ayam gepreknya oke punya.

"Jangan pedes-pedes ya, To. Minumnya jeruk anget aja," kata Junkyu ke Haruto sambil jalan nyari tempat duduk yang kosong.

Sudah seperti rutinitas kalau makan bareng. Keduanya tanpa perdebatan langsung menjalankan peran masing-masing. Haruto pesan dan Junkyu yang nyari tempat duduk.

Nggak ada drama bingung pilih makanan dulu. Kalau kurang ya pesan lagi, kalau kelebihan perut Junkyu siap menampung.

"Udah?" tanya Junkyu saat Haruto duduk di sampingnya.

"Aku coba pesan ikan bakar asam manis. Kalau enak kita ke sini lagi kapan-kapan, bungkus bawa kosmu juga ayo." Haruto berikan informasi cuma-cuma.

"Nanti minta ya," balas Junkyu sambil sibuk bermain hp sampai pesanan mereka sampai.

Saat pelayannya mau pergi Junkyu manggil. "Mbak, cumi gorengnya seporsi berapa ya?"

"25 ribu mas, mau diambilkan?"

Junkyu menggeleng. "Bungkus dong mbak, sekalian gepreknya satu lagi." Mbaknya kemudian pergi.

Haruto menyolek sambal dengan daging ikan. "Buat temen kos?"

"Buat kamu lah, Yang. Nanti mampir kos dulu temenin nugas biar ada yang bisa ku omelin."

Pantesan baik. Dipesenin jajan. Ada maunya.

"Nih cobain, nggak pedes kok." Haruto menyuapi Junkyu.

Si manis menunjuk bagian ekor. Haruto mendelik, bagian paling enak malah diminta.

"Kamu makan kepalanya aja lah, aku yang pesan kok kamu yang dapet enaknya."

"Abis mahal banget seporsi 50 ribu lebih, geprekku aja cuma 15 ribu. Sayang uang lah, anak rantau nih duitnya suka sembunyi pas akhir bulan."

"Salah sendiri merantau."

Iya memang. Pasangan kita satu ini kalau ketemu pasti nggak ada romantisnya. Nggak ada kata manis yang menjadi jembatan keharmonisan, adanya kalimat biasa yang terkesan nyablak dan kadang diselingi umpatan kalau khilaf.

Sampai banyak yang curiga mereka pacaran atau enggak.









————tbc

Perchapter pendek-pendek

Pacaran | Harukyu [1] ✔️Where stories live. Discover now