18

2.9K 447 52
                                    

Agak frontal dikit dialognya
Happy reading











"Sayang, pokoknya kamu harus balik Solo sekarang juga nggak mau tahu!" Haruto pijat pelipis pening.

Saat ini dirinya sedang video call bersama Soodam. Pacarnya itu terus-terusan spam chat dan telepon mengetahui dirinya pergi ke Bandung.

Soodam kelabakan, takut Haruto selingkuh. Apalagi Bandung terkenal ceweknya cantik-cantik, dia makin sekut.

Yang paling menakutkan kalau Haruto balikan sama mantan. Soodam dengar mantannya itu kuliah di Bandung jurusannya elit pula. Mereka juga menjalin hubungan 4 tahun lebih, pasti masih ada pundi-pundi cinta yang tersimpan di dada.

"Males ah, capek. Lagian juga baru sampai masa sudah di suruh pulang. Dikira Bandung-Solo kepleset langsung sampai apa ya?" Haruto rebah di kasur.

Soodam terlihat mengacak-acak isi almari dengan tidak slow, bikin bajunya runtuh ke lantai. "Siapa juga yang menyuruh kamu ke sana? Udah tahu jauh masih saja nekat, kangen mantan?" Haruto mengangguk kecil. Untung Soodam tidak melihatnya.

"Apa sih yang dicari di Bandung? Nggak cukup apa sama aku saja yang menggoda begini?" Soodam cemberut.

Jubah mandinya melorot sampai lengan atas, menunjukkan bagian yang lumayan privat tersuguh di hadapan Haruto. Bukannya menutup, cewek itu malah memosisikan hp-nya agar menghadap dirinya yang tengah berganti baju.

Haruto memerhatikan dengan datar. Sudah menjadi pemandangan biasa untuk dia, berkali-kali melihat perempuan tanpa busana membuat Haruto cukup kebal. Bentuknya juga itu-itu saja.

"Ngapain pakai itu?" tanya Haruto saat melihat Soodam menaruh benda kecil berwarna hitam ke dalam bra.

"Biar kelihatan gede, kan sexy." Soodam mencebik menggemaskan. Baru setelah itu memakai piyama berbentuk dres selutut tanpa lengan.

"Gede di luar kalau copot bra juga bakal ketahuan aslinya. Aku nih zonk, ternyata waktu pegang nggak sesuai ekspektasi," kata Haruto kesal.

Salah satu alasannya mau berpacaran dengan Soodam ya itu, tapi setelah buka-bukaan malah berbeda. Untung saja cewek ini masuk ke dalam tipenya dan juga cukup mengobati rasa kurang saat berpacaran dengan Junkyu.

"Jadi kamu menyesal jadian sama aku? Sana balik sama mantan yang katamu ngeribetin, cuek, nggak bisa menghargai kamu itu. Sana!" Di seberang sana, Soodam terlihat sangat kesal.

Mungkin kalau pakai efek animasi, ada tanduk dan juga asap yang mengepul di sekitar kepala.

"Pokoknya kamu cepat pulang, besok malam minggu aku nggak mau jalan sendirian!"

"Aku besok ada kumpul sama temen, Bby. Kita udah lama nggak ketemu dan baru bisa kosong besok itu, malming kita absen dulu ya," kata Haruto. Membujuk untuk formalitas.

Padahal tanpa ijin juga dia tetap meninggalkan Soodam. Teman lebih menyenangkan daripada pacar. Waktu masih sama Junkyu dia nggak pernah di paksa jalan, jadi tanpa rencana kadang Haruto ke Bandung buat malming bareng karena kangen, temannya juga maklum, LDR susah bro.

Nah kalau sekarang banyak paksaan begini ya dia jenuh. Qtime bareng teman terkikis pelan-pelan. Isinya pacar terus, berasa jadi babu.

"Kita putus saja kali ya. Kamu terlalu mengekang nggak sesuai sama harapanku. Cukup sampai di sini saja, Soodam. Kita berakhir." Telepon mati secepat kilat.

Haruto diam. Kalau alasan memutuskan Junkyu hilang begitu saja, terus sekarang dia harus apa.

Masih bisa chat Junkyu, minta maaf terus balikan lagi nggak sih?

Biasanya juga begitu kan.












——————tbc

Sebenernya mau di up bareng chap 13 cuma kabel wifi putus dan baru dibenerin sekarang :"

Pacaran | Harukyu [1] ✔️Where stories live. Discover now