29

2.7K 429 24
                                    

"Kyu, boleh nggak kalau trial-nya kita percepat? Aku tahu kayaknya halu, tapi aku beneran tulus pengin balikan. Memperbaiki semua yang pernah dirusak." Haruto elus kepala Junkyu yang bersandar di lengannya.

Bukan bersandar, tapi tiduran. Ceritanya cuddle ala anak kos.

Waiyeh!

Haruto pikir Junkyu sudah tidur beneran. Kenyataannya cowok manis itu malah mendongak sambil senyum lebar.

"Janji nggak mengulangi lagi?" dengan raut terkejut, Haruto mengangguk.

Satu ciuman mendarat mulus di pipi yang lebih muda. "Ayo balikan. Aku nggak kuat kalau marahan lama sama kamu," kata Junkyu.

"Be-beneran? Balikan? Serius?" Haruto kena tabok bagian jidat. Kebanyakan nanya, Junkyu nggak like.

"Demi penelitianku yang nggak di-cc. Beneran deh, nggak bohong, tekewer-kewer!"

Kim Junkyu.

Anda tidak tahu, oknum bernama Haruto pengin marawisan saking senangnya :)

"Makasih, sayang. I love you," kata Haruto tulus.

Dia peluk tubuh berisi di sampingnya erat. Pakai cium-cium sama endus manja.

Lagi-lagi Haruto sadar kalau Junkyu secandu itu untuk dia. Sekangen ini meluk Junkyu, serindu itu buat berikan kecupan sayang.

Haruto nggak mesum. Benar secandu itu kok ciumin pipi gembil pacarnya.

Bibirnya membentuk senyum lebar. Iya, PACARNYA.

"Haru tahu nggak, aku beneran pengin manja-manja begini dari dulu. Tapi kamunya galak, kayak emak-emak kehilangan botol minum," kata Junkyu cemberut.

Tidak ada niat membuat Haruto menyesal lagi. Dia cuma mengadu dan curhat secara imut. Mampu membuat jiwa Haruto bergetar karena tidak kuat menahan kegemasan alami di depan mata.

Dia tertawa terus hujami banyak kecupan di seluruh wajah si manis. "Kamu boleh ketawa kalau dengar ini. Tahu nggak? Aku selalu nunggu kamu ngerengek imut biar bisa peluk atau cium kamu. Iya tahu, gengsiku dulu tinggi banget karena mikir kalau kamu nggak bisa hidup tanpa aku, ke-pd an banget kan?" Junkyu mengangguk semangat.

"Gengsi tinggi, egois pula. Setan neraka kamu, Yang."

Hidung Junkyu ditarik kencang buat yang lebih tua memekik sakit. "Soalnya pertahanan kamu dulu kuat banget. Sok ikutan cuek, sok kuat, padahal tiap habis dibantai dosen matamu kelihatan sembab. Akunya juga yang bodoh, bukannya ngasih semangat malah diam dan nggak peduli karena mikir kamu nggak selemah itu."

"Aku nggak lemah kok. Serius deh!"

"Iya, kamu sekuat itu kok. Aku percaya, Love."

Berakhir tidur dengan posisi yang sama. Haruto rela bangun nanti tangannya kebas, asalkan bisa manjain Junkyu.

Se-simple itu ya, bahagia.













————End

Terima kasih untuk yang sudah baca. Dan sampai jumpa di Harukyu yang lain.

Pacaran | Harukyu [1] ✔️Where stories live. Discover now