11

3.1K 500 32
                                    

Libur semester masih berjalan cukup lama. Yang kangen orangtua bisa berbahagia ria, yang kangen mantan bisa jadi ajang balikan, yang punya pacar bisa diajak malam mingguan. Dan yang pengin nikah bisa langsung ke pelaminan.

Tapi liburan Junkyu itu beda. Bukan jalan-jalan sambil shoping dia malah ke Pacitan, rumah calon kakak ipar, ikut panen kacang tanah.

Masih pakai piyama cokelat muda, Junkyu menaiki motor vario hitam sambil bonceng Nana dengan piyama yang sama. Mereka berdua nyanyi bareng sepanjang jalan sambil nyorakin anak-anak yang mandi di kali.

"Itu dingin banget loh, Mbak. Kok mereka bisa ketawa tanpa menggigil?" Junkyu bertanya heran.

"Ya ikutan aja sana, biar ngerasain sendiri. Kalau udah nyaman dan senang pasti nggak merasakan yang lain."

Junkyu cemberut. "Aku nyaman begini tapi masih suka kesal tuh sama Haruto. Banyak banget bacotnya, heran."

Nana ketawa kecil -ngomong-omong mereka berhenti buat ngeliatin kali, dia jewer pelan telinga Junkyu dengan gemas. "Ya itu konsekuensi hubungan kalian. Kamunya terlanjur terbiasa, Haruto mulai sadar kalau dia juga butuh sayang-sayangan."

"Aku sih mau egois saja kali ini, lumayan jadi karma buat dia. Junkyu tuh nggak masalah Ruto cuek atau yang lain tapi kalau terus dimainin ya emoh." Junkyu cerita menggebu-gebu.

"LDR ya susah," sahut Nana. Tangannya menyuapkan ubi rebus ke Junkyu.

Biar mulutnya nggak misuh terus. Pamali ah dekat sama kali.

"Masa nih ya, Mbak. Dia di Solo punya pacar lebih dari 3 kali, giliran aku jalan sama Jaehyuk atau bahkan Noa aja nih ya langsung disembur. Nggak ada emansipasi Junkyunya!" Percaya aja deh, dia bukan marah karena diselingkuhin.

Marahnya karena Haruto kebanyakan bacot, banyak ngelarang, nggak fair banget dari pertama jadian.

"Cie cemburu ya?"

"Idih, norak banget! Aku baru bisa cemburu kalau pacarnya di Solo lebih cantik dari Jihyo Twice."

Kelainan nih anak.

Sekitar jam 7 pagi akhirnya mereka melanjutkan perjalanan. Sampai di ladang langsung mulai mencabuti kacang setelah berdoa mengucap syukur.

Yang bikin Junkyu heran, kenapa Nana bisa dapet sebanyak itu sementara dia satu ikat aja belum dapat. Ini susah loh!

"Kamu pakai mantera apa sih, mbak? Aku satu aja belum dapat. Ngeselin banget deh heran!"

"Emosian sih kamu. Makanya jangan sok marah ke Haruto, sana telepon biar lega terus bisa fokus!"

Nana kira Junkyu bakalan langsung nurut, nggak taunya -"nomorku di-block, dia lagi nggak mau diganggu. Pacar barunya posesif," jawab Junkyu santai.

Nana berakhir diam beberapa saat buat melihat Junkyu yang masih misuh-misuh sama tanaman seolah nggak ada percakapan rancu sebelumnya.

Gila, kuat banget hatinya. Dan miris, hubungan sakit begitu kenapa masih saja dilanjut?









—————tbc

Pernah nggak sih kalian punya pacar terus cinta tapi kayak gambaran di atas? Junkyu tuh kayak berusaha sadar diri kalau dia nggak bisa selalu ada buat Haruto makanya dia nyiapin hati misal Ruto bosen terus selingkuh dia diputusin. Tapi ruto malah jadi bejat berkelanjutan tanpa mutusin Junkyu. :"

Pacaran | Harukyu [1] ✔️Where stories live. Discover now