08

3.4K 556 23
                                    

Hari ini Junkyu cuti semester, pulang ke kampung halaman setelah pusing dengan segala rutinitas di kota orang.

Dengan membawa tas gendong berisi laptop dan beberapa file penting dirinya turun dari Bus dan langsung mencari ojek yang biasa mangkal di depan terminal.

Nggak pernah mengharap dijemput Haruto karena pacarnya itu sedang sibuk hibernasi panjang dan tidak bisa diganggu.

Adiknya sendiri dilempar sepatu apalagi kalau Junkyu yang mengganggu. Wah baku hantam dong.

"Mas, ngojek berapa lama? Kok kayaknya udah khatam banget sama jalanan sini." Junkyu mencoba bersosialisasi. Obrolan mengalir dengan lancar sampai depan rumahnya.

Nggak ada yang menyambut dia langsung nyelonong masuk rumah, adiknya lagi main monopoli sama calon kakak ipar. Sengaja melipir ke kamar tanpa menyapa dengan iseng, biar nanti jadi kejutan.

"Woi, pulang kok nggak bilang-bilang?" Eh malah berpapasan sama kakaknya di depan tangga.

"Berisik hush! Aku mau semedi dulu," kata Junkyu memasuki kamar.

"Kok nggak sama Haruto, berantem?" tanya kakaknya penasaran.

Junkyu menggeleng. "Halah dia mah ampas. Nggak bisa dijadikan ojek."

Noa -kakak angkat Junkyu, menggeleng bingung. Kok bisa ada orang pacaran rasa musuhan seperti ini tapi tetap langgeng.

Ya kalau sudah jodoh susah, mas.

Mau berantem sampai tawuran bareng pun kalau sudah saling menyayangi nggak akan bisa terpisahkan.

Ciee jodoh.

Besoknya ada telepon masuk dari Haruto sewaktu Junkyu lagi pakai baju.

"Apa?" tanya Junkyu.

"Kok berisik. Ngepet ya kamu?" Haruto memang kurangajar mulutnya.

"Bacot ah, orang lagi pakai baju." Dan panggilan telepon dialihkan pada panggilan video.

Seperti di beberapa chapter sebelumnya, kalau ada kegiatan berbau mesum Haruto pasti cepat tanggap.

Untung Junkyu sudah selesai.

"Yah, kok sudah lengkap. Ulang lagi coba," perintah Haruto semangat. Dia terlihat minum kopi di seberang sana, masih tanpa atasan dengan muka kumal.

Junkyu mengerling sinis. "Ulang kepalamu dua? Maksudnya apa tuh telanjang dada di depan rumah, badan kering kerontang saja belagu."

"Modal badan kerontang aku langsung dapat makanan tiga rantang." Layar hp menampakkan aneka jajan di atas meja.

Lumayan, hasil menjarah tetangga yang nggak kuat iman.

Junkyu menggeleng. "Aku juga mau coba ah. Siapa tahu dikasih sate atau ayam bakar." Dan panggilan diputuskan sebelum Haruto berkomentar.

Haruto nggak bakal percaya kalau Junkyu berani telanjang dada depan rumah. Memang enggak. Tapi pakai celana di atas lutut dan kaos kebesaran.

Sukses mendatangkan rejeki melimpah melebihi Haruto.


JUNKYU💩

(send a picture)
Hasil malak nih
Sate, mie ayam, rendang dan kawan-kawan.
09.17

Widih bagi dong
Dari Noa atau kak Nana?
Otw ya
09.18 ✔️✔️

Salah kaprah
Orang dari tetangga
Ngikutin akal bulusmu nih
(send a picture)
09.18

JANCUK! ASET LIMITED (Unsend)
Cuih! jual body
Badan pundak semua aja belagu.
09.19 ✔️✔️

Justru badan yg begini nih
Banyak yg suka
Empuk kalo dipeluk, kata Jaehyuk sih gitu
09.19

Dih?
09.20 ✔️✔️












————tbc

Di atas adalah salah satu contoh malak tetangga tanpa banyak tenaga. Lebih enak lagi kalau ada emak-emak sok mau silaturahmi padahal mah nyari bahan gosip, kadang bawa kue kadang juga kasih duit jajan. Lumayan

Pacaran | Harukyu [1] ✔️Where stories live. Discover now