Part 12

233 64 34
                                    

"Dirga"

Sontak panggilan itu membuat keduanya menoleh kearah pintu melihat siapa yang datang.

"Raisa"

"Kak Raisa"

Ucap mereka berdua bersamaan.

"Lo ngapain di kamar Raina?" tanya Raisa curiga sambil memicingkan matanya.

"Eh eng-engak i-itu kak anu apa ya"

"Gue tadi mau ke kamar lo tapi malah nyasar ke kamar adek lo" potong Dirga santai.

"Masa sih?" Raisa masih belum percaya.

"Iya"

"Terus ngapain mau ke kamar gue?"

"Mau ngasih ini" Dirga mengeluarkan kotak hitam kecil dari sakunya. "Sebenarnya mau ngasih surprise gitu, tapi malah salah masuk kamar" cengir Dirga. Cowok kayak Dirga ini pembohong ulung ya. Pandai sekali dia memanipulasi keadaan.

"Untung gue tadi bawa ini. Gak pa-pa deh entar buat mama gue beliin lagi" batin Dirga.

Dirga melangkahkan kakinya mendekati Raisa lalu mengulurkan kotak hitam yang terlihat sangat mahal.

Raisa menerima kotak itu dengan senyum lebar mata gadis itu juga berbinar bahagia.

"Wahh bagus banget kalungnya" kagum Raisa memperhatikan kalung liontin berbandul batu zamrud hijau berbentuk tetes air.

"Lo suka?"

"Suka banget" cengir Raisa.

"Yaudah sini gue pakaiin"

Dirga mengambil liontin tersebut lalu memutari tubuh Raisa hingga cowok itu berada di belakang tubuh Raisa, menyingkap rambut panjang gadis itu hingga memperlihatkan leher bagian belakangnya yang mulus. Setelah memasangkan liontin jemari Dirga tak langsung beralih dari sana. Cowok itu malah mengusap tengkuk Raisa membuat gadis itu geli dengan perlakuan Dirga.

"Ihh geli tau Dir"

Cup

Dengan lancangnya Dirga malah mencium pundak bagian belakang Raisa yang terekpos. Raina yang menyaksikan adegan tersebutpun juga ikut terkejut.

"Cowok macam apa dia. Benar-benar brengsek. Setelah memperlakukanku seperti tadi sekarang dia bermesraan dengan kakakku di hadapanku" batin Raina tak habis pikir. Bukannya Raina cemburu atau apa dia malah jijik dengan cowok seperti Dirga, dan sekarang gadis itu khawatir dengan kakaknya, dia tak ingin kakaknya terluka karena lelaki brengsek seperti Dirga.

"Issh Dirga Lo apa-apaan sih" cebik Raisa pura-pura kesal dengan perlakuan dirga.

Mata Raisa beralih menatap liontin yang sudah bertengger cantik di lehernya dengan binar senang, lalu netra gadis itu tak sengaja menatap adiknya yang pucat pasi dengan bibir berdarah. Astaga bahkan Raisa tak menyadari ada adiknya dari tadi.

"Rai lo gak  papa kan? Wajah lo kenapa pucet? Terus ini bibir kenapa?" tanya Raisa khawatir.

"Tadi dia jatuh terus bibirnya kepentok ujung meja. Kayaknya dia lemes belum makan atau sakit gak tau juga gue" bukan Raina yang menjawab melainkan Dirga, dan lagi-lagi cowok itu berbohong membuat sekenario sesuka hatinya. Tidak sepenuhnya bohong sih, Raina memang belum makan sejak siang tadi.

"Ih kok bisa sih Rai. Pantesan muka lo pucet banget. Yaudah yuk cepetan makan biar gak sakit, tadi kakak udah manasin makanan" ajak Raisa sambil menggandeng tangan Raina menuju dapur. Dan dari tadi Dirga hanya memperhatikan interaksi kedua kakak beradik itu.

Tertanda RWhere stories live. Discover now