Part 24

220 36 136
                                    

Seperti janji cowok itu. Pagi harinya sebuah mini Cooper berwarna kuning sudah terparkir manis di lobi apartemen.

"Selamat pagi nona Raina," sapa seorang pria saat Raina baru saja sampai di lobi.

"Ya," jawab Raina singkat. Dirinya sedikit risih dengan panggilan nona. Terlihat sangat berlebihan.

"Pesanan nona sudah sampai. Mari saya tunjukkan"

Raina mengerutkan alisnya. Pesanan? Ah iya. Dirinya baru ingat. Mungkin pria ini suruhan Dirga.

Raina berjalan mengikuti pria tersebut dari belakang yang menuju kesebuah mini Cooper berwarna kuning.

"Wow perfect," gumam Raina.

"Ini nona kuncinya," pria itu menyerahkan kunci pada Raina.

"Terima kasih," ucap Raina dengan senyum simpul.

"Saya pamit undur diri"

"Ya. Sekali lagi terima kasih"

Pria itu tersenyum lalu melangkah pergi dari sana.

Setelah kepergian pria tadi, Raina merogoh saku Hoodie nya, mengambil benda pipih berbentuk persegi panjang, menekan nomor seseorang lalu menempelkannya pada telinga.

"Halo"

"Hm," jawaban dari seberang sana.

"Gue butuh satu hal lagi." Raina memang tak bisa melihat wajah Dirga tapi, dirinya yakin jika cowok itu sekarang sedang menatap tajam handphone nya dan menggeram kesal.

"Apa?!," Tanyanya dengan tidak santai.

"Ajari gue bawa mobil"

"Jadi lo nggak bisa bawa mobil? Ngapain minta?!," Kesal Dirga.

"Buat gaya-gayaan," jawab Raina asal.

Dari seberang sana, Dirga melongo mendengar jawaban Raina. "Cewek ini!" Geramnya kesal.

"Lo nyusahin tahu nggak!"

"Tau. Mangkanya gue nyusahin nya elo aja, bukan orang lain," jawab Raina santai. "Sekarang lo ke apart gue buat ngajarin bawa mobil."

"Sekarang hari Senin bego! Gue harus sekolah"

"Mikir sekolah juga lo?"

Dirga menghembuskan napas kasar untuk menahan emosinya. Cewek ini semakin menyebalkan saja setelah dia perkosa. Tahu seperti ini mending dia nikahin aja tuh cewek.

Eh apa?

Dirga menggelengkan kepalanya, mengusir pemikiran absurd nya tadi. Mana mungkin ia mau menikahi cewek dekil macam Raina. Nggak akan pernah.

"Woi!" Teriakan Raina dari seberang membuat lamunan Dirga buyar. "Lo nggak mati kan?"

"Sialan!" Maki Dirga pelan namun masih bisa di dengar oleh Raina. "Gue ke apart lo nanti sore."

"Oke," jawab Raina singkat lalu mematikan sambungan.

Dari tempatnya berdiri Dirga mengumpat sekali lagi. Sialan nih cewek.

Setelah mengakhiri sambungan, Raina mengibaskan rambutnya. "No problem. Gue pakai taksi aja. Saatnya nguras saldo ATM!" Seru Raina dengan girang.

Ya, Raina memang memutuskan menghilang kembali untuk beberapa minggu kedepan. Ia akan kembali setelah dirinya siap. Siap secara mental dan fisik. Yang dimaksud Raina siap fisik adalah perubahan yang akan dia buat untuk menunjukkan intensitasnya.

Tertanda RWhere stories live. Discover now