B A B 18 | Cinta Pertama

418 38 10
                                    

____o0o____

***

Di samping kolam renang itu Alisha duduk, setelah membersihkannya ia memilih untuk duduk sebentar, menikmati angin malam. Jarang-jarang ia menikmati suasana malam yang tenang.

Surya masih saja sibuk dengan berkas dan urusan kantor di ruang kerjanya, Bella yang entah kemana perginya sejak tadi sore tak kunjung pulang. Andrean, anak itu memilih menjaga jarak dengan Alisha setelah tadi pagi ia di tolak oleh gadis itu, terlebih kejadian kemarin-Alisha di siksa- juga di sebab kan olehnya.

Kini Alisha sedikit merasa damai.

Ia menghirup udara dalam-dalam, lalu menghembuskannya. Angin malam yang dingin tak membuatnya malas untuk berlama-lama di luar, sinar rembulan yang remang-remang berhasil memikat hatinya.

Sedang mengedarkan pandangan, tatapannya tak sengaja menangkap sosok laki-laki dengan sweater hitam juga kupluk yang ia gunakan, sehingga menutupi sebagian wajahnya.

Alisha mengerutkan dahi, mencoba mendekati laki-laki itu. Karena minim pencahayaan, ia berjalan dengan hati-hati.

"Siapa di situ?? " Tanyanya.

Laki-laki itu menoleh, membuat Alisha sedikit ngeri. Ia tak tau siapa dia, bisa saja orang jahat. Laki-laki itu berjalan mendekat ke arah Alisha, sial Alisha tambah merinding!

"Lo siapa?! " Dia mulai panik.

Alisha meraih jaring yang ia gunakan untuk membersihkan kolam renang tadi, menjadikannya senjata jika laki-laki itu memang orang jahat.

Melihat Alisha yang bersiap untuk memukul, laki-laki itu langsung membuka kupluknya-penutup kepala- memperlihatkan wajahnya. "Weh..! Santai woy, kalem kalem... " Ucapnya.

Alisha mengerenyit, menatap heran ke arah laki-laki itu. Terlihat familiar.

"Lo siapa? Ngapain di sini malem-malem? "

Laki-laki itu menghela napas, menjulurkan tangannya, "Candra Satya Pradipta, anaknya Erina Jollie Pradipta, kakaknya Irfan Surya Pradipta. Lo lupa sama gue? " Ucap Satya panjang lebar.

Sedangkan gadis itu menatap Satya heran, agak terkejut. "Gue gak kenal sama lo, emang kita pernah ketemu? " tanpa menjabat tangan laki-laki itu.

Alisha rasa familiar dengan laki-laki itu atau memang karena wajahnya yang tampak mirip dengan Irfan atau bagaimana, tapi Alisha merasa pernah mengenalnya.

Sekali lagi Satya menghela napas panjang, "Cowok ganteng yang dulu lo taksir, waktu lo masih TK. Gak inget? Dulu sih lo gue tolak, soalnya lo gak mau di duain, waktu itu kan gue punya pacar. "

Gadis itu tambah mengerenyit, terheran-heran. Mencoba mengingat kembali.

Ah sial, Alisha mengingatnya! Malu sekali.

"Hem... Masa gak inget sama cinta pertama, parah lo! " Laki-laki itu terus saja menggoda Alisha.
Yang kini tengah menahan malu atas kelakuan masa kecilnya.

Ia berdecak kesal, memalingkan wajah, "Apaan sih?! Gue gak pernah suka sama orang, apa lagi sama lo! "
Satya sialan, tidak tau apa Alisha ingin menghilang saja rasanya dari permukaan bumi, malu sekali!

Laki-laki itu terdengar terkekeh, menertawakan Alisha yang kini tengah malu sampai ke ubun-ubun. Tak lama Satya berhenti tertawa, menatap lekat lengan gadis itu yang tak tertutup karena menggunakan kaos lengan pendek.

Memilukan sekali anak ini.

"Tangan lo udah di obatin? " Tanya Satya tiba-tiba.

Alisha tampak gugup, lalu menyembunyikannya. "Udah, "

A L I S H A [Si Gadis Misterius]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang