#27 Damar gr

84 29 19
                                    

"Ya, ampun kamu nggak papa?" tanya Syifa pada Damar. Ia terlihat sangat kesakitan sambil memegangi perutnya.

"Gue...."

Belum sempat Damar mengatakan 2 kata, ia sudah terjatuh pingsan.

"Yaallah, Damar."

Syifa langsung kaget dan panik.

Binggung, khawatir, takut semua Syifa rasakan ketika melihat Damar pingsan. Rasanya dia ingin menanggis disaat itu juga, sakin khawatirnya.

"Damar bangun, Damar,  yaallah gimana ini." lirih Syifa yang sudah berjongkok disamping, Damar. Syifa hanya berusaha memanggil, Damar. Tidka mungkin rasanya ia menyentuh tubuh pria itu.

Syifa melihat kekanan kekiri untuk mencari kendaraan yang lewat. Syifa tau daerah itu memang agak sepi. Tapi siapa tau ada kendaraan yang lewat atau orang yang bisa membantunya. Namun, nihil.

"Damar, Damar bangun, Damar. Kamu jangan buat aku takut." ucap Syifa tampa menyentuh tubuh Damar sekali pun.

"Hp lowbet lagi mau minta bantuan. Yaallah kenapa nggak ada kendaraan yang lewat? Mana ditengah jalan gini lagi. Masa aku harus angkat dia ketepi sendiri."batin Syifa.

Syifa tampak berpikir, tiba-tiba ia kepikiran akan sesuatu, sesuatu yang bisa membuat Damar Sadar. Insya allah.

Syifa langsung mengeluarkan botol minuman dari dalam tasnya.

"Maaf dulu, ya." ucap Syifa sebelum
Mencipratkan air diwajah, Damar. Damar langsung sadar dan langsung bangkit kerena sedikit terkejut ketika terkena air.

"Alhamdullillah," ucap Syifa merasa sedikit lega.

"Gue kenapa ? Gue pingsan?" tanya Damar. Sesekali ia mengelap air bekas jipratan, Syifa.

"Iya, kamu nggak papakan?" tanya Syifa.

"Nggak papa." jawab Damar. Damar memperhatikan disekelilingnya ternyata ia berada ditengah jalan.

"Lo biarin gue pingsan ditengah jalan?" tanya Damar sedikit kesal.

"Iya, hehe. Tapi aku nggak tinggalin kamu,  kok." terang Syifa.

Damar sedikit tersenyum mendengar ucapan, Syifa. Entah apa yang ada dipikirannya. Mungkin saja Damar kegeeran mendengarkan ucapan, Syifa.

"Ya... setidaknya lo angkat gue kepinggir jalan,kek. Kalau ada mobil lewat gimana? Bisa-bisa gue ditabrak,"

"Maaf, soalnya dari tadi nggak ada orang lewat. Dan lagipun, kalau ada mobil lewat nggak mungkin juga'kan dia tabrak kamu. Ini bukan sinetron, dan malahan orang tersebut bantuin kamu." balas Syifa.

"Lo aja nggak bantuin gue,"

"Kan udah. Walaupun cuman bangunin doang, tapi harusnya kamu bersyukur.  Kalau nggak dibagunin terus nanti nggak bangun-bangun gimana? untung nggak aku tinggalin."

Wajah Damar seketika melotot. Tidak terima mendengar tuturan, Syifa. Ia menatap kesal kearah Syifa.

"Lo ngedoain gue meninggal!"

Skenario Allah✔[End]Where stories live. Discover now