#39 calon imamnya

55 25 12
                                    

Hari terus berlalu, hari ini adalah hari terakhir UKK. Seperti biasa, Syifa selalu menunggu Damar ketika belum selesai mengerjakan ulangan. Kalau Damar yang selesai duluan, maka dia akan menunggu, Syifa. Seminggu, selama itu Syifa selalu bersama, Damar. Damar selalu mengikuti Syifa kemanapun Syifa pergi. Pernah seketika sewaktu Gio ingin bertemu Syifa, dengan pedenya ia juga ikut bersama, Syifa. Rasanya Syifa begitu kesal dengan, Damar. Ditambah lagi Nadin yang selalu membully'nya karena selalu dekat dengan, Damar.

Setelah mengumpulkan kertas jawabannya, Syifa langsung keluar kelas. Ya, hari ini adalah hari terakhir, berarti ia bisa bebas tampa diganggu, Damar.

"Syifa kamu mau kemana?" tanya Damar. Ia sedikit berlari mengejar Syifa.

"Mau pulang." jawab Syifa dengan cuek.

"Yaudah aku anter." kini Damar sudah berada disamping, Syifa.

"Nggak usah." balas Syifa, ia terus melangkah menuju parkiran.

"Tadi Al udah pulang." jelas Damar

Syifa langsung menghentikan langkahnya. Begitu juga dengan, Damar.

Syifa menatap Damar heran."Kok kamu tau?"

"Al sendiri yang bilang."

"Yaudah," Syifa membalikan tubuhnya kearah gerbang. Berarti ia harus mencari kendaraan umum untuk pulang. Rasanya saat ini Syifa merasa kesal kepada adiknya.

"Kamu mau kemana?" tanya Damar. Namun, Syifa tetap melanjutkan langkahnya tampa menjawab, Damar.

Damar langsung mengejar Syifa, dan menyamakan langkahnya.

"Kamu mau kemana?" tanya Damar lagi.

"Kamu kok nanya terus, sih? Kan tadi aku udah bilang, aku mau pulang."

"Yaudah, aku anter."

"Nggak usah, aku bisa pulang sendiri." jelas Syifa. Ia sedikit mempercepat langkahnya.

"Syifa," panggil Gio. Gio menghentikan motornya tepat disamping, Syifa.

"Gio," balas Syifa menghentikan langkahnya.

Damar juga ikut berhenti.

"Ni anak dari kemaren kayanya nempel terus deh sama, Syifa." batin Gio ketika melihat Damar bersama, Syifa.

"Kamu mau pulang?" tanya Gio.

"Ya, iyalah, masa mau berangkat." batin Damar merasa tidak suka melihat Gio dekat-dekat sama, Syifa.

"Iya." jawab Syifa

"Al, kemana? Kok nggak ada?"

"Udah pulang kata, Damar."

"Yaudah bareng aku aja." tawar Gio.

Seketika Damar melotot. Tidak suka mendengar ucapan, Gio.

"Syifa pulang sama gue." sahut Damar tiba-tiba. Dalam hati Syifa hanya bisa mengeluh.

"Bener, Syif?" tanya Gio.

Belum juga Syifa menjawab. Damar sudah terlebih dahulu menjawabnya.

"Yaiyalah, jadi lo kalo mau pulang, pulang aja sana. Biar gue nanti yang anter, Syifa."

"Emang lo siapanya dia?" kiini Gio sudah tampak kesal.

Syifa hanya menampikan wajah jengah, akhir-akhir ini, dua pria itu sering beradu mulut.

Syifa memutuskan untuk meninggalkan kedua pria itu saja.

"Calon imannya." jawab Damar enteng.

Gio menahan tawanya, namun akhirnya pecah juga."Hahha, halu lo?"

Skenario Allah✔[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang