Part 41 (Jin VS Vettel)

689 66 18
                                    

Di depan pelataran pintu depan Castle Posca sudah terdapat banyak orang yang berkumpul.

“Apa yang baru saja terjadi putri?” tanya Jin pada Sena yang baru saja datang bersama Chen.

“Aku dengar, Kuby menyusup ke Castle untuk menyelamatkan Isabelle,” ujar Chen menjawab pertanyaan Jin untuk Sena.

“Apa?!”

“Ternyata dia benar-benar menepati janjinya pada Angela,” gumam Laura.

“Dan mereka sekarang sudah berlari menuju tempat kumuh,” sambung Sena.

“Tempat kumuh?”

Sena mengangguk kecil. “Meski di bagian atas kota ini terlihat sangat indah. Tapi sebenarnya ada tempat kumuh di bawah tanah. Tempat di mana mereka orang yang tidak mampu tinggal,” ujar Sena memberi penjelasan. “Tapi saat aku kecil, aku tidak pernah ke sana.”

Tunggu, tempat kumuh?  Sepertinya aku pernah mendengar nama itu sebelumnya.

...

Vettel terlihat kesal pada pengawal yang menyerang tempat tinggal orang orang di tempat kumuh tersebut.

“Kalian semua berhenti!” teriak Sena dari atas tumpukan kotak kayu. Di atas nya ada teman-temannya.

“Putri Sena? Tapi-”

“Cepat pergi! Ini adalah perintah putri kerajaan!”

Tanpa bicara lagi. Para pengawal yang pada awalnya bertugas untuk mengejar Kuby dan Isabelle langsung pergi.

Saat mengetahui pengawal yang mengejar mereka sudah pergi, Kuby dan Isabelle segera meninggalkan tempat persembunyian mereka.

Ternyata memang benar. Setelah meninggalkan kota Aileen saat itu, Vettel pada akhirnya tinggal di tempat ini. Starlight dan Vettel saling beradu pandang selama beberapa detik.

“Ah, anak nakal! Apa kau tau, kau ini benar-benar membuatku khawatir!” ujar Jin mengganggu Kuby.

Sena, Starlight dan Robin pergi mendekati beberapa anak kecil yang ada di sana. Sena dan Starlight memberikan salah satu gelang yang mereka punya.

Sudah pasti Starlight memberikan gelang emas kanannya. Karena gelang kirinya adalah gelang tempat menyimpan Kristal Phoenix yang hilang. Tidak lucu juga kalau Starlight ceroboh memberikan gelang itu pada orang yang tidak dia kenal.

“Lepaskan aku Jin. Aku tidak bisa bernapas!” keluh Kuby. Setelah Jin melepaskan Kuby, Kuby segera berjalan menuju ke arah Vettel. “Terima kasih sudah menolongku tadi ya Vettel.” Kuby mengulurkan tangannya ke arah Vettel.

Eh? Jadi Vettel benar-benar sudah menyelamatkan Kuby dan Isabelle? Ucapan dalam hati Starlight tersebut langsung mendapatkan tatapan dari Vettel sendiri.

“Jangan salah paham. Aku hanya tidak ingin melihat orang yang ada di tempat ini menderita. Setelah kedua orang tuanya tiada, tempat ini sudah kuanggap menjadi rumah keduaku.” Vettel terlihat sedih saat menceritakan tentang masa lalu kedua orang tuanya.

Mengingat saja sebenarnya sudah membuat hati Vettel sakit. Tapi, mau bagaimana lagi. Dia harus menjelaskan semuanya agar tidak terjadi salah paham.

Vettel tidak ingin kalau kesalah pahaman terjadi lagi di kehidupannya. Sudah cukup kesalah pahaman dengan Starlight yang menyebabkan hubungan di antara keduanya jadi tidak jelas.

“Huh, kalau begitu akan kupastikan aku akan memenangkan Grand Prix Posca dan mengalahkan Destro-”

“Tidak!” pekik Vettel menyela pembicaraan Jin. “Aku lah yang akan menang dan mengalahkan Destro!”

Monkart N LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang