Part 7 (Petualangan Pertama)

808 92 2
                                    

Halola 👋🏻👋🏻👋🏻
Apa kabar readers ku yang baik hati?
Maaf ya udah lama nggak diperbarui 😂 (soalnya author lagi gegana 😭-malah curhat 😂)

Sudahlah, langsung simak aja kuy







Beberapa saat kemudian Michael, Starlight, Robin, Leo dan Chicky sudah tiba di tempat tujuan mereka.

"Aku tidak tau apakah di sini ada pembalap monkart yang kau cari atau tidak. Tapi aku pasti akan membantu," ujar Michael.

Starlight tersenyum simpul, "Tidak apa apa. Yang penting kau tetap harus mengejar impianmu," ujarnya sambil tersenyum.

"Terima kasih ya sudah mengerti Starlight." Starlight mengangguk kecil sambil tersenyum.

"Kota Adena memang sangat indah sekali ya," ujar Robin.

"Namanya saja Adena yang berarti indah," ujar Starlight.

Michael menatap Starlight untuk sesaat. Rasanya seperti mimpi bahwa saat ini dia sedang bersama seorang Gadis Suci dari kerajaan Sinar.

"Ya sudah. Ayo kita mendaftar dulu, Robin," ajak Michael.

Mereka berdua segera mendaftarkan diri untuk acara perlombaan balap monkart kota Adena atau yang lebih dikenal Piala Adena.

Selesai mendaftar mereka bertiga segera pergi untuk mencari penginapan. Beruntung sekali penginapan yang mereka dapat tidak terlalu jauh dari sirkuit balapan.

"Starlight," ujar Michael memanggil Starlight.

"Ada apa?"

"Apa aku boleh bertanga sesuatu padamu?" Starlight mengangguk kecil.

"Apa arti sebenarnya dari Gadis Suci dan apa tujuan utamanya?"

"Oh, kau bertanya soal itu? Kata Phoenix tujuan utamaku saat ini adalah mencari Kristal Phoenix yang hilang. Kristal kristal itu akan bisa membantu apapun masalah yang sedang dihadapi," jawab Starlight.

"Tapi kalau apa arti sebenarnya... Aku sendiri juga tidak terlalu paham. Aku saja tidak mengerti kenapa aku bisa terpilih menjadi Gadis Suci," lanjut Starlight.

"Begitu ya?"

"Intinya aku tidak boleh melakukan sesuatu yang buruk. Hanya itu yang aku tau."

                    *              *              *

"Mari kita mulai babak pertama Piala Adena. Peserta pertama kita sang juara tahun satu lalu, Nia Will bersama monkartnya Ruby melawan salah satu peserta tahun lalu, Peter Webber dan monkartnya Alvin."

"Jadi dia pemenang tahun lalu?" gumam Michael.

"Dan tahun ini salah satu nama kalian akan menjadi pemenangnya," ujar Starlight memberi dukungan.

                   *              *              *

Usai pertandingan Michael, Starlight dan Robin mencoba untuk menemui Nia. Karena Starlight sangat penasaran Nia itu tipe wanita yang bagaimana sampai sampai bisa menang melawan Peter.

"Itu dia!" pekik Robin saat melihat Nia dan Ruby.

Mereka bertigapun segera bergegas menemui Nia.

"Sebagai seorang wanita bakatmu boleh juga," ujar Michael memuji.

Nia langsung menoleh ke arah suara. "Siapa kalian? Apa kalian juga peserta balapan ini?"

"Benar, namaku Michael dan itu adikku Robin."

"Hai," sapa Robin. Nia hanya mengangguk kecil sambil tersenyum.

"Dan ini Starlight," ujar Michael memperkenalakan Starlight.

"Halo," sapa Starlight.

"Hai Starlight."

Nia terus menatap ke arah Starlight. Sepertinya aku tidak asing dengan wanita ini.

Deg!

Starlight sangat terkejut mendengar hal itu. Tapi dia mencoba untuk menutupinya.

Tapi siapa ya? Apa mungkin aku kami pernah bertemu di kota lain sebelumnya?

Isi pikiran Nia membuat Starlight panas dingin. Bagaimana kalau sebelumnya mereka sudah pernah bertemu saat Starlight menjadi seorang putri?

"Senang bertemu kalian semua ya," balas Nia. "Sampai jumpa lagi dipertandingan."

"Kami pasti akan menantikan itu!" teriak Robin senang.

Sepertinya bukan hanya Robin saja yang senang, tapi Michael juga. Dia pasti merasa senang bisa mendapatkan lawan yang hebat.

Kakak, kau pasti akan menang dengan mudah. Pikir Robin.

Starlight tersenyum simpul sesaat. Dasar Robin. Dia kemudian menatap ke arah langit. Tapi aku juga yakin kalau kau bisa menang pertandingan ini dengan mudah, Michael.

               *                 *                  *

Beberapa hari telah berlalu, sampai sejauh ini baik Michael atau Robin belum ada yang bertanding dengan Nia.

Dan saat ini mereka berdua telah lolos ke babak semi final.

Michael menatap papan pengumuman jadwal pembagian lomba.

Tahun ini babak final kita akan kedatangan seorang pembalap ahli.

"Tapi siapa pembalap ahli itu ya?" gumam Michael.

Akhirnya babak semi final dimulai, Robin akan melawan Nia. Sedangkan Michael akan melawan salah satu pembalap ahli kota Adena bernama Ivan.

Akhirnya hal yang paling Robin tunggu tunggu, bertanding dengan Nia.

"Babak semi final pertama kita akan dimulai oleh si pembalap monkart cantik Nia Will dari kota Adena melawan si manis Robin White dari kota Latona."

"Monkart, masuk lintasan!"

"Senang bisa bertemu denganmu lagi Nia," ujar Robin senang.

"Tentu saja. Tunjukkan kemampuanmu padaku ya Robin," balas Nia.

"Itu sudah pasti."

"Siap, mulai!"

"Ayo Chicky!"

"Ruby, ayo!"

"Wah, babak semi final kali ini terasa sangat panas sekali. Siapakah yang akan masuk ke babak final nantinya? Mari kita saksikan saja!"

"Robin, tetap tenang."








































Hai hai hai 👋🏻👋🏻👋🏻
Apa kabar para readersku yang baik hati?
Pada kangen ya sama ceritanya?
Maaf ya aku nggak bisa perbarui banyak banyak (ntar kalian jadi nggak penasaran lagi sama lanjutan ceritanya 😋)

Ya udah ya guys, sampai sini dulu pertemuan kita kali ini.
Jangan lupa kalau suka vote and komen di bawah ya 😀

Adieu semua 👋🏻👋🏻👋🏻

Happy Reading Guys 😁

Monkart N LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang