C H A P T E R 08.

17.1K 854 33
                                    

Holla gais!!

Wellcome back to my story!!

Udah lama ya aku gak up

Ada yang nungguin ceritaku nggak?

Makasih banyak buat orang-orang yang udah semangatin aku dengan cara vote dan komen-komen yang membangun😇

Itu adalah salah satu komen yang membuatku terharu dari sekian banyak komentar-komentar positif dari kalian😇❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itu adalah salah satu komen yang membuatku terharu dari sekian banyak komentar-komentar positif dari kalian😇❤

Itu sangat berpengaruh banget buat para penulis lebih bersemangat buat banyak karyanya,hihi.

Btw jangan panggil aku kakak dong,aku masih kecil ya allah😭.

Umurku masih 15 tahun👁👄👁.

Jadi panggil aku dede aja oke? Kalo yang lebih muda dari aku panggil aku aja kak rara oke?.

Jangan lupa vote dan komennya!!❤

Happy reading guys!❤

...

Seorang perempuan dengan dress dengan model sabrina berwarna putih dan sling bag yang di padu padankan dengan sepatu flat shoes. Perempuan dengan tampilan casual sekaligus girly tersebut adalah Kirana.

Kirana berjalan santai keluar dari mobil warna merah terangnya. Membuka pintu Cafe Pelangi yang menghasilkan suara tanda seseorang masuk ke Cafe tersebut.

Tring.

Semua orang memperhatikan Kirana dengan tatapan kagum dan berbinar. Ada juga yang menatap sinis karena iri melihat kecantikan seorang Kirana Laksmi.

Kirana yang di perhatikan hanya cuek-cuek saja dan tetap melanjutkan jalannya. Lalu ia naik setiap undakan tangga. Lalu ia berhenti di undakan tangga terakhir yaitu lantai tiga.

That's right!. Lantai tiga adalah private room dari Cafe Pelangi.

Kirana berjalan ke sebuah pintu satu-satunya di ruangan tersebut. Membuka pintu ruangan tersebut.

Kirana mendudukan pantatnya di salah satu kursi yang berhadap-hadapan dengan meja yang menjadi pembatasnya.

Jari panjang dengan kutek merah Kirana mengetuk-ngetukan ke meja yang menjadi pembatas. Ia meminum coffe yang sudah tersedia di meja tersebut.

Beberapa menit sebelum ia sampai di Cafe Pelangi ia memesan dua buah coffe favoritnya dan favorit seseorang yang akan berbicara dengannya.

Terdengar derap langkah menaiki satu persatu anak tangga. Kirana hanya memperhatikan pintu masuk ruangan.

Cklek.

Pintu ruangan tersebut di buka oleh seorang laki-laki berparas tampan dan gagah tersebut. Ialah Angga Wilamarta. Seseorang yang sedari tadi Kirana tunggu.

EX-POSESSIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang