RaKan || Part 17

691 53 1
                                    

"Hanya aku yang bisa merubah hidupku, tak ada seorang pun yang dapat melakukannya untukku."

-----

Sudah satu minggu Arkan tidak masuk sekolah, memang setelah kejadian tawuran satu minggu yang lalu dan mengakibatkan bahunya itu dijahit, esoknya bundanya mengetahui. Arkan tak tahu pasti siapa yang mengadu, namun yang pasti bila bukan para cecunguknya, ya, ayahnya.

Alhasil Arkan mendapatkan ceramah membosankan dan berakhir mendapat hukuman dikurung di dalam kamarnya selama dua minggu.

Tapi, yang namanya Arkan, ya mana bisa pemuda itu hanya berdiam diri di kamar selama itu. Dengan otak yang terlalu cerdas ia melakukan berbagai cara, hingga kini ia bisa bebas keluar dari kamar, bahkan Arkan akan sekolah hari ini.

"Bund, Arkan berangkat," ucap Arkan yang baru saja turun dari kamarnya.

"Makan dulu sayang." Arkan menatap Sonya sebentar, lalu ia menggeleng cepat.

"Nanti aja Bund, di sekolah. Arkan duluan Assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam."

Sonya menggeleng melihat tingkah anak semata wayangnya itu, hingga terdengar suara yang mengalihkan atensinya.

"Kenapa sayang?"

"Anak kamu tuh." Alex menatap datar ke arah istrinya, mendudukkan badannya ke kursi yang tersedia.

"Anak kamu juga," ucapnya malas, "ambilin sarapan aku, sayang."

"Iya, iya."

-----

Kini Arkan telah sampai di area parkiran SMA Rajawali, tampak suasana yang cukup ramai karena memang jam sudah menunjukkan pukul 06:45 yang menandakan lima belas menit lagi bell masuk berbunyi.

Ia mulai membuka helm full face yang menutupi wajahnya. Seketika pekikkan histeris berdengung di pendengarannya.

"Aaaa ... ice prince Rajawali udah masuk lagi!"

"Kak Arkan nggak masuk seminggu, sekalinya masuk kok tambah ganteng sih."

"Bebep Arkan, aku padamu!"

"Arkan tanggungjawab lo! Gue mimisan gara-gara ketampanan lo!"

Berbagai pekikkan tertuju padanya, namun bukan Arkan namanya yang akan tebar pesona begitu saja. Ia tetap teguh meneruskan langkahnya untuk menuju kelas. Hingga ia berhenti tepat di depan ruangan yang terdapat papan bertuliskan 'XI MIPA 4' yang sangat jelas di sana.

Arkan menyengritkan dahinya heran saat melihat pintu kelasnya tertutup, namun tak mau memikirkan hal yang tidak penting, dengan santai Arkan menendang pintu tersebut hingga terbuka.

Sedangkan penghuni kelas XI MIPA 4 seketika tergelonjak kaget akan bunyi yang ditimbulkan oleh ulah Arkan.

"Mbok Siem nyidam sapi!"

"Kodok mati, hidup!"

"Eh, copot ... eh, copot!"

"Sempak Doni gambar minion!"

RaKan[On Going]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin