RaKan || Part 1

2.1K 125 5
                                    

"Jangan liat seseorang dari luarnya saja."

-----

Sang surya telah bersinar terang dan juga para burung-burung yang menyambutnya dengan senang, namun berbeda dengan gadis yang satu ini, dia tampak masih begitu nyaman dengan tidurnya.

Hingga tiba-tiba, "Ara bangun, hari ini hari pertama kamu masuk SMA nak!" teriakan sang Mamah menggema di seluruh kamar sang anak.

"Hmm, Ara dah bangun Mah," jawab Ara tetapi matanya masih setia terpejam.

"Udah bangun-udah bangun, mata kamu aja masih merem begitu, ayo cepet bangun! Nanti kamu telat ini udah jam 06:10 menit Ara!" teriak sang Mamah sambil berkacak pinggang melihat putrinya tersebut, kemudian dia menarik selimut putrinya dan juga membuka gorden kamar tersebut. Ara yang terganggu akhirnya mau tak mau dia membuka matanya.

"Ishh ... Mamah, Mah. Iya nih Ara dah bangun." akhirnya Ara terbangun dari tidurnya kemudian dia berjalan menuju kamar mandi.

"Good girl," ucap sang Mamah sambil tersenyum kemenangan.

-----

"Good pagi Mah, Pah, Adek laknat!" pekik Ara saat menuruni tangga.

"Pagi sayang," ucap Hani dan Ridwan bersamaan.

"Loh kok kamu masih pakai seragam SMP?" tanya sang Mamah saat melihat Ara masih menggunakan seragam SMP-nya.

"Iya Mah, tiga hari pertama semua murid baru masih disuruh pakai seragam dari sekolahnya masing-masing, soalnya tiga hari pertama kita itu baru aja masa orientasi Mah," ucap Ara.

"Ouh gitu toh," balas sang Mamah yang mendapat anggukan dari Ara. 

"Pagi Kak Air." Ara yang mendengar itu pun langsung menatap tajam sang Adek.

"Ngomong apa lo!" pekik Ara tak terima, Gilang yang melihat itu lantas mengangkat dua jarinya berbentuk 'V' sembari menunjukan gigi putihnya.

"Nggak usah senyum-senyum lo, gigi lo kuning!" ketus Ara.

"Yee ... gigi gue kagak kuning yah Kak, gigi lo kali Kak!" seru Gilang tak terima.

"Ehh ... gigi gue mah kagak kun—" ucapan Ara terpotong oleh Ridwan.

"Udah-udah kalian ini malah berantem. Cepet sarapan, setelah itu kalian berangkat sekolah. Udah siang ini!" lerai Ridwan.

Akhirnya mau tak mau Ara pun sarapan dengan kesal, sedangkan Gilang tersenyum kemenangan.

"Ya udah kalau gitu Ara berangkat yah Mah, Pah!" pamit Ara kepada kedua orang tuanya sembari mencium tangan mereka.

"Hati-hati yah sayang. Belajar yang rajin, jangan suka bolos lagi!" peringat sang Mamah.

"Ya udah kalau gitu Ara berangkat sekarang yah," ucap Ara kemudian mengambil motor maticnya untuk berangkat ke sekolah.

-----

Di kamar yang bernuansa hitam putih ini terdapat cowok yang masih nyaman dengan alam mimpinya. Hingga tiba-tiba suara alarm terdengar di indra pendengarannya.

"Ck, berisik amat sih," guman cowok tersebut yang masih terpejam. Tiba-tiba terdengar suara nyaring yang masuk ke telinganya.

"Arkan, bangun udah siang! Hari ini kamu masuk sekolah!" pekik sang Bunda yang sudah berada di ambang pintu.

"Five minute Bund," guman Arkan sembari mengacungkan lima jarinya.

Sonya—Bunda Arkan—yang melihat lantas menyibak selimut sang anak. "Nggak ada five minute-five minute'an, cepet sana mandi habis itu sarapan, kamu nggak liat ini udah jam setengah tujuh hah?!" omel sang Bunda panjang lebar, Arkan yang sudah malas mendengar ocehan sang Bunda pun lantas berlari menuju kamar mandi.

RaKan[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang